Denpasar (ANTARA News) - Ketua Komisi V DPR RI Laurence Dama mengatakan Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti daerah lain, namun Pulau Dewata hanya mengandalkan sektor pariwisata sehingga infrastruktur yang ada harus diperbaiki.

"Infrastruktur penunjang pariwisata harus diperbaiki, sehingga kunjungan wisatawan terus meningkat," katanya di sela-sela kunjungan di Bali, Minggu.

Ia mengatakan Bali memiliki alam yang indah dan seni budaya yang adiluhung mampu menarik jutaan wisatawan untuk datang ke Bali setiap tahunnya. Karena itu alam Bali tidak boleh rusak melainkan harus terus terpelihara.

"Kami ingin alam Bali tetap terpelihara, lestari, adat dan seni budaya bisa lebih hebat lagi dan kita di DPR RI siap untuk bersama-sama memperjuangkan anggaran untuk infrastruktur Bali," katanya.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional itu, perbaikan infrastruktur sangat diperlukan bukan hanya pada Bali bagian selatan namun di seluruh Bali.

"Infrastruktur menuju objek-objek wisata harus diperbaiki. Selain jalan yang sudah ada, tapi juga pembangunan jalan baru perlu dibangun untuk mengurai kemacetan, seperti menuntaskan pembangunan jalan Kuta-Tanah Lot, Soka-Seririt Singaraja, Sakah-Beringkit," katanya.

Wacana ini sudah lama, kata dia, akan tetapi sampai saat ini belum bisa terealisasi. Masalahnya pertama anggaran dan mahalnya biaya pembebasan lahan.

Sementara Wakil Ketua Komisi III DPR-RI bidang Hukum dan HAM Tjatur Sapto Edy menambahkan Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia dalam peradaban saat ini yang perlu dikembangkan adalah industri kreatif.

Menurut dia, peradaban teknologi pertanian sudah mulai tertinggal hal itu seiring dengan pergeseran kekuatan kearah terjadi revolusi dalam industri dengan semakin kuatnya permodalan dan persaingan usaha.

Namun demikian, kata dia, juga masih kalah jauh dengan kekuatan pikiran dan kreativitas.

Oleh karenanya, Bali ke depan harus mampu menciptakan kreativitas yang lebih banyak dan inovasi baru bertumpu pada alam Bali.

"Tanpa adanya kreativitas seni dan inovasi, pariwisata Bali tidak akan berkembang dan ketinggalan jauh dengan negara tetangga di Asia," ucapnya.

(I020/S023)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013