PBB (ANTARA News) - Seorang staf Perserikatan Bangsa Bangsa dari pasukan perdamaian dataran tinggi Golan, yang memantau gencatan senjata antara Suriah dan Israel, dilaporkan hilang, kata PBB Senin.

PBB telah berulang kali mengeluh kepada pemerintah Suriah tentang limpahan pengungsi dari perang saudara di negara itu ke dalam zona di mana sekitar 1.100 tentara dan staf dari Austria, Kroasia, India, Jepang dan Filipina beroperasi.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa anggota staf hilang dan kami sedang menghubungi pihak-pihak terkait untuk memastikan apa yang telah terjadi," kata wakil Juru Bicara PBB Eduardo del Buey.

Dia tidak memberikan penjelasan mengenai kewarganegaraan anggota pasukan PBB (UNDOF) itu, atau mengatakan apakah dia anggota penjaga perdamaian atau pekerja sipil.

Lima penjaga perdamaian UNDOF terluka tahun lalu ketika bepergian dalam konvoi yang membawa mereka ke bandara Damaskus untuk penerbangan.

PBB juga telah mengeluhkan bahwa pasukan pemerintah Suriah melakukan penembakan ke zona Golan dan keberadaan oposisi pemberontak.

Kanada menarik kecil kontingen dari UNDOF pada September dan negara kontributor lainnya telah menyuarakan keprihatinan, kata para diplomat.

PBB mengirim pakaian pelindung untuk menjaga terhadap serangan senjata nuklir, biologis atau senjata kimia, dan kendaraan lapis baja tambahan dikerahkan untuk pasukan penjaga perdamaian UNDOF karena kekhawatiran atas keamanan mereka.

Pasukan PBB dibentuk pada tahun 1974 untuk memantau penarikan oleh Israel dan pasukan Suriah dari zona setelah perang Arab-Israel tahun 1973.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967, demikian AFP melaporkan.

(H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013