Berlin (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov mengatakan pembicaraan pertama mereka pada Selasa (26/2) di Ibu Kota Jerman, Berlin, mengenai sejumlah masalah dan krisis yang berkecamuk di Suriah menempati posisi tinggi dalam agenda mereka.

"Pembahasan kerja itu yang benar-benar serius dan berat" berlangsung selama satu jam-45 menit. Selama itu, kedua diplomat senior tersebut menghabiskan separuh waktu mereka untuk membahas konflik di Suriah, kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland.

Lavrov memberitahu wartawan Rusia setelah pertemuan itu bahwa pembicaraannya dengan Kerry "sangat konstruktif". Ia menambahkan, "Rasanya pemerintah kedua (Presiden AS) Barack Obama akan bermaksud memainkan peran lebih konstruktif ketika sampai pada agenda kebijakan luar negerinya, yang dipimpin oleh John Kerry."

Lavrov juga mengatakan kedua pihak menegaskan kembali keinginan untuk melakukan apa yang dapat mereka kerjakan guna menciptakan kondisi bagi awal secepatnya dialog antara Pemerintah Suriah dan oposisi, demikian lapor Xinhua.

Pada Selasa pagi, ketika berbicara dalam taklimat bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle, Kerry tak bersedia merinci usul guna mengakhiri kerusuhan di Suriah, sampai setelah pertemuan di Roma --yang dijadwalkan diadakan akhir pekan ini dengan para pemimpin oposisi Suriah.

Suriah telah menghadapi kerusuhan hampir dua tahun; ribuan orang tewas dan cedera. Kepala lembaga hak asasi manusia PBB Navi Pillay telah menyebutkan jumlah korban jiwa akibat konflik 23 bulan di Suriah hampir 70.000.

Kerry, yang memangku jabatan pada 1 Februari untuk menggantikan Hillary Clinton, telah bertolak menuju Prancis untuk melanjutkan perjalanannya ke luar negeri --yang juga membawanya ke Italia, Turki, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013