Kami melihat beberapa `bargain hunting` setelah harga Brent dan WTI turun."
London (ANTARA News) - Harga minyak dunia berbalik naik (rebound) pada Selasa, didorong aksi buru harga murah setelah mencapai terendah beberapa minggu hari sebelumnya di tengah ketegangan ekonomi di China dan Amerika Serikat, kata para analis.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik 74 sen menjadi 110,83 dolar AS per barel. Kontrak mencapai 109,58 dolar AS pada Senin, titik terendah sejak pertengahan Januari, lapor AFP.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk April menambahkan 23 sen menjadi 90,35 dolar AS per barel. Harga jatuh di bawah 90 dolar AS pada Senin (4/3) untuk pertama kalinya dalam dua bulan.

"Kami melihat beberapa `bargain hunting` setelah harga Brent dan WTI turun," kata Ker Chung Yang, seorang analis investasi senior di Phillip Futures.

Sentimen terpukul oleh kekhawatiran ekonomi di China dan Amerika Serikat, yang merupakan dua negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) China pada Jumat (1/3) menunjukkan pertumbuhan aktivitas manufaktur melambat pada bulan lalu, menunjukkan kenaikan baru-baru ini di ekonomi nomor dua dunia itu lebih lemah dari yang diperkirakan.

Para ekonom juga memperingatkan bahwa pemangkasan otomatis anggaran belanja sebesar 85 miliar dolar AS pada pemerintah federal

Amerika Serikat yang mulai berlaku Jumat dapat mendorong kehilangan pekerjaan (PHK) dan menghambat pertumbuhan ekonomi yang masih rapuh.

Presiden AS Barack Obama pada Senin (4/3) mengatakan, pemotongan "akhirnya" akan menyebabkan sakit yang mendalam, dan menggantung lagi rencananya untuk berkompromi dengan anggota parlemen dari Partai Republik. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013