Apa yang kami coba lakukan adalah menarik keseimbangan antara mereka yang menginginkan pencabutan embargo senjata tanpa batas dan mereka yang merasa belum waktunya untuk mencabut embargo senjata."
PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB hari Rabu setuju mencabut sebagian embargo senjata terhadap Somalia selama setahun agar pemerintah di Mogadishu bisa membeli senjata-senjata ringan untuk memperkuat pasukan keamanannya dalam memerangi gerilyawan yang terkait dengan Al Qaida.

DK yang beranggotakan 15 negara menyetujui dengan suara bulat sebuah resolusi rancangan Inggris yang juga memperbarui mandat pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika selama setahun lagi dan menyusun ulang misi PBB di negara Tanduk Afrika tersebut, lapor Reuters.

Pemerintah Somalia meminta pencabutan embargo senjata sepenuhnya dan AS mendukung usulan itu, namun negara-negara lain PBB mengkhawatirkan hal itu karena negara Afrika tersebut sudah dibanjiri banyak senjata, kata beberapa diplomat.

"Apa yang kami coba lakukan adalah menarik keseimbangan antara mereka yang menginginkan pencabutan embargo senjata tanpa batas dan mereka yang merasa belum waktunya untuk mencabut embargo senjata," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant kepada wartawan. "Itu sebuah kompromi yang bagus dan kuat."

Embargo senjata terhadap Somalia diberlakukan pada 1992 untuk memutuskan aliran senjata kepada para panglima perang yang menggulingkan kepala negara setahun sebelumnya.

Resolusi DK PBB itu tetap memberlakukan larangan terhadap senjata-senjata seperti rudal darat-udara, senapan kaliber besar, howitzer, meriam dan mortir serta senapan kendali anti-tank, ranjau dan senjata tembus pandang malam.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Pemerintah baru Somalia di bawah Presiden Hassan Sheikh Mohamud, yang mulai menjabat pada September 2012, mengakhiri kekuasaan transisi delapan tahun dukungan Barat yang dikotori korupsi.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu.

Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al-Qaida pimpinan Osama bin Laden.

Milisi garis Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintah yang saat itu dipimpin Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan ofensif mematikan beberapa tahun lalu lalu.

Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi pro-pemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai.

Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013