Kami mengusulkan agar harimau itu bisa dirontgen
Bengkulu (ANTARA NEWS) - Seekor harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) yang terluka serius di leher karena diduga terkena jerat dan saat ini dirawat di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, akan dirawat intensif di rumah sakit hewan di Bogor.

"Kami sudah melaporkan ke Kementerian Kehutanan tentang kondisi harimau tersebut dan kemungkinan besar akan di rawat di rumah sakit hewan di Bogor," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan harimau terkena jerat itu rencananya dilihat langsung Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Bambang Novianto dan rombongan. Sebelumnya mereka melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan.

Meskipun saat ini kondisi harimau terkena jerat warga yang berhasil evakuasi pekan lalu itu kondisinya makin membaik, akan tetap dilakukan perawatan hinggai sembuh.

"Namun berdasarkan saran dokter hewan, harimau itu memerlukan perawatan lebih intensif ke rumah sakit hewan," katanya.

Harimau betina yang diberi nama "Tesa" itu, salah satu urat kaki belakangnya terjepit dan tidak bisa berjalan. Hal itu diduga akibat benturan saat kena jerat.

Saat ini, kedua kaki belakang hewan dilindungi itu terancam lumpuh meskipun kodisi kesehatannya mulai membaik dan sudah mau makan dalam jumlah banyak.

"Kami mengusulkan agar harimau itu bisa dirontgen supaya bisa mengetahui penyakit dideritanya, terutama pada bagian kaki belakangnya," katanya.

Terkait rumah sakit sebagai rujukan, masih kata dia, hal itu tergantung perintah pusat.

Akan tetapi, katanya, yang terpenting harimau itu betul-betul kembali sehat. Hingga saat ini proses pengobatan terhadap harimau betina itu dalam tahap penyembuhan dan tinggal dua kaki belakangnya yang belum normal.

Kepala Wilayah II BKSDA Bengkulu Jaja Suhendar mengatakan harimau itu setelah kena jerat kemudian masuk kerangkeng yang diberi umpan seekor kambing dan beberapa ekor ayam.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pertama, saat kondisi harimau itu makin lemas, lehernya terluka cukup serius dan membusuk, bahkan sudah berulat.

Harimau betina itu dievakuasi dari wilayah Desa Talang Sebaris, Kecamatan Airpriukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu, ke BKSDA setempat pada Kamis (21/2).

(Z005)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013