Semua personel yang bertugas di darat, laut, udara dan anti-pesawat udara serta pasukan roket strategis sepenuhnya siap untuk menghadapi perang habis-habisan ala Korea."
Pyongyang (ANTARA News) - Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), Kamis (7/3), mengatakan militer DPRK siap menghadapi perang habis-habisan, demikian laporan kantor berita resmi negeri komunis itu, KCNA.

"Semua personel yang bertugas di darat, laut, udara dan anti-pesawat udara serta pasukan roket strategis sepenuhnya siap untuk menghadapi perang habis-habisan ala Korea," kata Kim sebagaimana dikutip ketika ia memeriksa satuan Angkatan Darat garis depan yang ditempatkan di dua pulau di bagian barat-daya DPRK, yang dikenal dengan nama Korea Utara.

Pemimpin DPRK itu juga memperingatkan ia akan "mengeluarkan perintah untuk memulai gerak maju yang besar bagi penyatuan kembali nasional" jika "jika musuh melakukan sedikit saja provokasi sembrono terhadap DPRK", lapor Xinhua.

Kunjungan itu dilakukan setelah Komando Militer Tertinggi DPRK menyatakan akan membatalkan Kesepakatan Gencatan Senjata Perang Korea pada 11 Maret, ketika Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai pelatihan militer gabungan.

Pelatihan tersebut, yang diberi nama "Key Resolve" dan akan melibatkan 10.000 prajurit Korea Selatan dan 3.500 tentara AS, dicela oleh DPRK sebagai pendahuluan bagi serbuan.

Pada Kamis, DPRK menuduh Amerika Serikat menggunakan pelatihan militer di Korea Selatan sebagai landasan bagi peluncuran buat perang nuklir.

Kesepakatan Gencatan Senjata, yang ditandatangani pada 1953, menghentikan Perang Korea 1950-53.

DPRK, Kamis, mengancam Amerika Serikat dengan serangan nuklir "untuk mendahului" sehingga meningkatkan suasana sementara Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan sanksi baru terhadap negara terkucil tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri DPRK yang tak disebutkan namanya juga mengatakan negeri tersebut akan memiliki hak untuk melakukan tindakan militer hingga 11 Maret. Saat itu pelatihan militer AS-Korea Selatan memasuki tahap skala penuh, sehingga Pyongyang menyatakan gencatan senjata 1953 tidak sah. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013