Kunci untuk memiliki bentuk tubuh ideal dan selalu bugar adalah 5S dan 4J
Jakarta (ANTARA News) - Memiliki bentuk tubuh ideal serta tetap bugar hingga usia senja adalah impian bagi semua orang. Untuk bisa mendapatkan impian tersebut tentu membutuhkan usaha ekstra. Tidak hanya sekadar rutin berolahraga, namun pola makan sehat dan benar juga harus dilakukan.

"Tidak semua orang tau bagaimana pola makan yang benar dan sehat, saya terkadang ingin menegur mereka yang pola makannya sembarangan. Tapi siapa saya," ujar presenter sekaligus penyiar radio Erwin Parengkuan beberapa waktu lalu di Jakarta.

Kebiasaan sehat ini pun dia tularkan kepada istrinya, Jana Parengkuan dan ketiga buah hati mereka. Semakin lama, kebiasaan pola makan sehat semakin mendarah daging terutama saat Erwin mulai akrab dengan pakar gizi dan nutrisi Dr. Samuel Oetoro, Ms, SpGK.

Samuel, Erwin, dan Jana pun akhirnya sepakat untuk menulis satu buku demi menyebarkan kebiasaan pola makan yang benar dan sehat kepada masyarakat luas.

Setelah menempuh proses penyusunan hingga lebih dari satu tahun, lahirlah buku berjudul "Smart Eating: 1.000 Jurus Makan Pintar & Hidup Bugar".

Melalui buku setebal 178 halaman ini, Samuel, Erwin, dan Jana mengajak masyarakat untuk kembali kepada gaya hidup sehat, melalui pola makan sehat dengan cara yang mudah dipraktikkan.

"Kunci untuk memiliki bentuk tubuh ideal dan selalu bugar adalah 5S dan 4J. 5S meliputi sehat makan, sehat berpikir, sehat istirahat, sehat aktivitas, dan sehat lingkungan," jelas Samuel pada saat peluncuran buku pola makan sehat ini beberapa waktu lalu di Jakarta.

Bila 5S meliputi pola pikir dan kondisi tubuh, maka 4J meliputi apa yang kita konsumsi sehari-hari, seperti jumlah makanan yang dikonsumsi, jadwal makan, jenis makanan, dan jurus memasak.

Dalam buku ini, Samuel yang berupakan lulusan FKUI dan berpraktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, menjelaskan secara detil tentang 5S dan 4J. Sementara Erwin dan Jana, menjelaskan serta memaparkan bagaimana cara untuk menjalankannya secara praktis.

"Makanan yang kita konsumsi memang harus bernutrisi, tetapi nutrisi bisa hilang akibat cara memasak yang salah, jumlah yang tidak tepat, serta jadwal yang salah," kata Jana

Samuel menyatakan bahwa buku ini adalah ensiklopedi untuk para pecinta hidup sehat dan untuk masyarakat yang ingin memulai pola makan sehat.

"Semua informasi yang dibutuhkan mengenai pola makan sehat ada di dalam buku ini," papar Samuel.

Benar saja, sesuai dengan judulnya, buku ini memaparkan "seribu jurus" mengenai pola makan sehat. Berbagai jurus pola makan sehat itu terbagi dalam enam bab.

Ada jurus pintar memilih dan mengolah bahan makanan, jurus pintar cara makan, jurus pintar minum sehat, jurus pintar makan sehat untuk awet muda, jurus pintar makan sehat di luar rumah, serta jurus pintar membuat jadwal makan.

Bila dalam buku ini Samuel banyak memberikan tips mengenai gizi dan nutrisi, maka Erwin dan Jana banyak memberikan tips mengenai aplikasi pola makan sehat.

"Dalam buku ini, saya berbagi dengan pembaca bagaimana mensiasati anak yang tidak suka makan sayur dan buah," kata Jana.

Jana yang berprofesi sebagai model juga pemilik toko kue ini berbagi tips untuk tetap langsing dan bugar meskipun sudah memiliki empat anak.

"Sebelum mengenal Erwin gaya makan saya sangat suka-suka dan tentunya sangat tidak sehat. Saya pemakan segala dan menikmati semua makanan yang berbahaya tanpa beban," aku Jana.

Namun sejak menikah dengan Erwin yang merupakan seorang penggila hidup sehat, pola makan Jana pun berubah total. Perubahan itulah yang lalu memberikan inspirasi bagi Jana untuk turut berbagi rahasia hidup sehat dengan masyarakat.

Sementara itu, Erwin berbagi tips pola hidup sehat melalui aneka resep masakan sehari-hari yang mudah dibuat, lezat, dan tentu saja sehat.

Erwin mengaku mendapatkan inspirasi dari masakan almarhum ibunya. Maklum, ibu Erwin yang mahir memasak itu sempat memiliki rumah makan di kampung halamannya.

"Dalam resep-resep yang saya bagikan, saya menggunakan bahan-bahan masakan yang tentunya sehat dan bergizi. Cara memasak yang benar juga tertulis dalam buku ini," kata Erwin.

Dalam buku ini, Erwin dengan bantuan Samuel melakukan perbandingan antara bahan makanan sehat yang tercantum dalam resep masakan, dengan kebiasaan pola makan yang salah pada umumnya.

Contohnya adalah resep opor ayam ala Erwin. Bila biasanya opor ayam menggunakan santan yang tinggi kolesterol, maka Erwin mengganti santan dengan kemiri.

Selain resep masakan, buku ini juga memperlihatkan berbagai gambar hasil masakan disertai dengan informasi total kalori dan nilai gizi per porsi.

Namun sayangnya, buku ini tampaknya tidak dapat diterapkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Pasalnya, bahan-bahan masakan yang digunakan tergolong mahal seperti minyak kanola, jamur shitake, serta minyak zaitun.

"Memang benar, target market buku ini diperuntukkan untuk kalangan menengah ke atas. Harganya saja untuk buku setebal 170-an halaman tergolong mahal, Rp 75 ribu," pungkas Erwin.
(M048)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013