Hingga sore, kami sudah menerima 24.564 pendaftar, lalu kami akan melakukan seleksi persyaratan hingga 27 Mei mendatang. ITS sendiri menerima 1.736 mahasiswa atau 50 persen dari jalur SNMPTN,"
Surabaya (ANTARA News) - Tiga siswa asal Arab Saudi mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi dengan menempatkan ITS sebagai pilihan pertama.

"Mungkin anak TKI yang tinggal di Arab Saudi, tapi ketiganya datang ke KBRI untuk mendaftar masuk ITS," kata Humas SNMPTN dari ITS, Dr Ismaini Zain, di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan siswa dari luar negeri itu tetap harus memasukkan data sekolah dengan melampirkan persyaratan berupa rapor, hasil UN, dan prestasi yang diraih.

"Hingga sore, kami sudah menerima 24.564 pendaftar, lalu kami akan melakukan seleksi persyaratan hingga 27 Mei mendatang. ITS sendiri menerima 1.736 mahasiswa atau 50 persen dari jalur SNMPTN," katanya.

Menurut Kepala Badan Akademik ITS itu, pendaftar sebanyak itu tercatat 16.965 pendaftar yang menjadikan ITS sebagai pilihan pertama dan 7.599 pendaftar menjadikan ITS sebagai pilihan kedua.

"Jumlah itu meningkat tajam dibandingkan dengan pendaftar tahun lalu yang hanya mencapai 10.446 pendaftar yakni 5.401 pendaftar memilih ITS sebagai pilihan pertama dan 5.045 pendaftar menjadikan ITS sebagai pilihan kedua, tapi hanya 700 mahasiswa yang diterima," katanya.

Ia mengatakan dari pendaftar yang ada tercatat Teknik Informatika sebagai pilihan favorit dengan 2.862 peminat, padahal daya tampung (kuota) pada jurusan itu hanya 100 orang.

"Jadi, satu kursi akan diperebutkan 28 anak. Untuk peringkat kedua jurusan favorit adalah Teknik Mesin dengan 1.633 pendaftar dan peringkat kedua adalah Teknik Industri dengan 1.468 pendaftar," katanya.

Untuk jurusan paling sepi peminat adalah Transportasi Laut. "Tapi, pendaftar pada jurusan itu masih harus bersaing dengan daya saing hanya 1:2 atau dua orang memperebutkan satu kursi. Jadi, persaingan tidak ketat," katanya.

Dosen Statistik ITS itu menambahkan seleksi pendaftar akan dilakukan melalui perbandingan antara persyaratan SNMPTN (rapor, UN, prestasi lain) dengan indeks alumni dari SMA/MA/SMK yang sudah diterima di ITS.

"Kalau indeks alumni yang ada relatif konsisten dalam tiga tahun terakhir, maka siswa dari sekolah itu bisa diterima, tapi kalau sebaliknya akan kami telusuri lagi," katanya.

(E011/M008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013