... Belfast tetap satu kota terbagi dua berdasarkan garis agama... "
Belfast, Irlandia Utara (ANTARA News) - Lima polisi cedera, Jumat malam, dalam kerusuhan terkini dalam sengketa menyangkut pengibaran bendera Irlandia, di dekat daerah berpenduduk sebagian besar pendukung Inggris.

Kelompok sekitar 100 pemuda melemparkan batu dan botol ke polisi di Newtownabbey di pinggiran utara Belfast dan setidak-tidaknya satu mobil dibakar, kata juru bicara polisi.

Sumber keamanan mengatakan kerusuhan berawal ketika para pemuda pro-Inggris berusaha menurunkan bendera Irlanda tiga warna di tiang-tiang lampu dan dilarang oleh polisi.

Satu perjanjian perdamaian 1998 menghentikan lebih dari tiga dasawarsa saling serang dan bunuh di provinsi yang dikuasai Inggris, antara para warga nasionalis Irlandia yang dominan beragama Katolik yang berusaha bergabung dengan Irlandia, dan dan loyalis Protestan, yang ingin tetap menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

Tetapi Belfast tetap satu kota terbagi dua berdasarkan garis agama. Bendera-bendera Inggris dikibarkan di tiang-tiang lampu beberapa daerah Protestan, sementara di sejumlah jalan yang dihuni warga Katolik dikibarkan bendera-bendera Irlandia.

Kelompok loyalis melakukan kerusuhan hampir setiap malam pada Desember dam Januari setelah satu pemungutan suara oleh para anggota dewan kota nasionalis Irlandia untuk mengakhiri tradisi seabad pengibaran bendera Inggris setiap hari di Balai Kota Belfast.

Ada serangkaian siaga bom di Newtownabbey dalam beberapa hari belakangan ini. Satu bom ditemukan dekat satu gereja Katolik Kamis malam dan sebelumnya awal pekan ini apa yang disebut polisi "bom mentah tetapi dapat meledak" ditemukan di satu perusahaan lokal.

(H-RN/B002)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013