Mamuju (ANTARA News)- Tujuh rumah warga di pesisir Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, terancam dihantam gelombang pasang akibat abrasi pantai di wilayah itu.

Sebanyak tujuh rumah warga di Tampalang, Sabtu, terancam dihantam gelombang pasang setelah tanggul penahan ombak di pesisir desa ini hancur akibat abrasi dan gelombang pasang.

Air laut sudah berada tepat di belakang rumah penduduk itu, sehingga ketika gelombang pasang datang rumah warga itu akan terancam.

Agus, salah seorang warga mengatakan, sebelumnya gelombang pasang menjebol tanggul penahan ombak yang selama ini melindungi permukiman warga setempat, sehingga membuat pemukiman itu terancam gelombang pasang.

"Kalau tidak segera diantisipasi pemerintah, tujuh rumah itu terancam dihantam gelombang pasang seperti rumah lainnya yang sudah lebih dulu hancur dihantam gelombang pasang," kata dia.

Menurut dia, sebelumnya sebanyak 24 rumah warga yang paling dekat dengan laut telah porak-poranda setelah dihantam gelombang pasang, Kamis (10/1) sekitar pukul 18.00 WITA.

Rumah warga di pesisir pantai Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, porak poranda setelah dihantam gelombang air laut pasang yang datang dari perairan Sulawesi setinggi tiga meter.

"Kini rumah warga yang tersisa sebanyak tujuh unit kembali terancam seperti rumah warga lainnya yang lebih dekat ke laut kalau tidak ada bantuan pemerintah untuk mencegah air laut menghantam permukiman warga itu," ujar dia lagi.

Ia berharap bantuan pemerintah segera turun sebelum rumah yang terancam tersebut benar-benar hancur dihantam gelombang pasang yang diperkirakan masih akan terjadi, mengingat kondisi cuaca buruk di perairan Sulawesi.

Awal, warga lainnya mengatakan, rumah warga yang terletak di pesisir pantai di Kecamatan Tapalang itu sudah menjadi langganan gelombang pasang ketika angin kencang terjadi di perairan Sulawesi.

Tanggul penahan ombak yang dibangun pemerintah di daerah itu tidak mampu lagi melindungi permukiman warga, sehingga ombak pasang menghantam permukiman warga sehingga mengalami kerusakan.

Dia berharap tanggul itu harus dibangun lebih kuat lagi.

Menurut dia, warga yang rumahnya telah hancur dihantam gelombang pasang saat ini masih takut kembali ke rumahnya, sehingga masih mengungsi di rumah tetangga yang lebih aman.
(KR-MFH/B014)

Pewarta: M Faisal Hanapi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013