Saya ingin mengusulkan nama Eyang Soeratin diabadikan jadi nama stadion yang di Gedebage..."
Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menyatakan nama tokoh pendiri sekaligus Ketua Umum pertama PSSI Soeratin Sosrosoegondo pantas dijadikan sebagai nama pengganti Stadion Utama Sepak Bola Gedebage.

"Saya ingin mengusulkan nama Eyang Soeratin diabadikan jadi nama stadion yang di Gedebage itu," kata Roy saat bertemu sejumlah cucu Soeratin di Bandung, Selasa.

Menurut Roy, sudah sepantasnya almarhum Soeratin yang memiliki jasa dalam membangun sepak bola sekaligus memperjuangkan kemerdekaan diberi penghargaan setimpal.

Roy juga menyebutkan bahwa dirinya juga mungkin akan mengawal usul kepada PSSI terkait pemberian gelar pahlawan nasional kepada almarhum Soeratin.

"Sejauh ini karena memang usulan pemberian gelar pahlawan masih agak jauh, kita bisa memanfaatkan lewat cara yang lebih dekat dengan menggunakan nama beliau sebagai nama stadion," ujar Roy.

Roy juga sempat menyiratkan ia tidak setuju dengan ide penggunaan nama Wali Kota Bandung yang pernah bergulir.

Nama Wali Kota Bandung sempat dikabarkan akan digunakan sebagai nama stadion yang dibangun dengan anggaran sekira Rp350 miliar tersebut.

Sementara itu salah satu cucu Soeratin Retno Wulan Kusumastuti mengaku bangga apabila benar nama kakeknya akan digunakan menjadi nama stadion, meskipun tak berharap banyak.

"Tentu bangga, dan ini baru pertama kali kami mendengar soal ide tersebut," tutur Retno.

Selain Retno, Roy juga ditemui oleh sejumlah cucu Soeratin yang lain yaitu Ratnaningdiah Indrawati Santoso, Ammy S. Kanadi, Hendriarso dan Retno Wulandari.

Selain itu hadir pula cicit Soeratin yang bernama Rindu anak dari pasangan Ratnaningdiah dan suaminya Teguh.

Pertemuan dengan keluarga Soeratin merupakan kunjungan kedua Menpora ke keluarga tokoh-tokoh sepak bola nasional, setelah sebelumnya pada Minggu (10/3) ia menyambangi keluarga legenda sepak bola Indonesia, almarhum Ramang, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

"Saya berharap atmosfer persepakbolaan akan selalu membawa semangat Soeratin dan Ramang dalam kongres mendatang," ujar dia.

Roy mengatakan selain juga pendiri, Soeratin masih memegang rekor memimpin PSSI dengan durasi terlama yaitu selama 11 tahun sejak 1930-1940.

Almarhum Soeratin, lanjut Roy, menjadi salah satu pejuang kemerdekaan yang memiliki cara berbeda dengan mendirikan wadah sepak bola nasional untuk mengakomodasi kepentingan warga pribumi Indonesia.

Selain meminta doa restu dari keluarga almarhum untuk kesuksesan KLB PSSI 17 Maret, Roy juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Soeratin di Taman Pemakaman Umum Sirnaraga, Bandung.

"Selain itu saya meminta doa dari keluarga almarhum dan seluruh rakyat Indonesia bagi kesuksesan pertandingan tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi. Itu menjadi satu momentum bergabungnya dua pemain dari dua kompetisi," ujar dia.

Sebelum bertemu dengan keluarga Soeratin, Menpora menghadiri Kualifikasi I Equestrian untuk SEA Games Myanmar 2013 yang berlangsung pada 9-12 Maret di Lapangan Bina Turangga Jurit, Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jawa Barat.

Sebelumnya pada Minggu (10/3) Roy juga mengunjungi keluarga legenda sepak bola Ramang di Makassar, Sulawesi Selatan. Roy mengatakan mengunjungi tokoh-tokoh olahraga Indonesia merupakan salah satu program kementerian yang dipimpinnya. (G006/N002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013