Dengan metode itu ikan yang biasa ditangkap nelayan di laut dapat dikembangkan dan dibudidayakan di darat sehingga nelayan tidak perlu harus selalu mengandalkan pelayaran untuk mendapatkan ikan,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan University of Debrecen, Hungaria, sepakat bekerja sama mengembangkan metode baru dalam produksi ikan "aquaculture" di Indonesia.

"Dengan metode itu ikan yang biasa ditangkap nelayan di laut dapat dikembangkan dan dibudidayakan di darat sehingga nelayan tidak perlu harus selalu mengandalkan pelayaran untuk mendapatkan ikan," kata Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, kedua pihak sepakat untuk saling membantu realisasi praktis dalam transfer ilmu "aquaculture" ke Indonesia.

"Rencananya proyek ujicoba pengembangan `aquaculture` itu akan dilakukan melalui kerja sama antara University of Debrecen, UII, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," katanya.

Ia mengatakan, realisasi hubungan antara UII dengan University of Debrecen diresmikan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI).

"LoI tersebut antara lain berisi kesepakatan membangun kerja sama dalam bidang pendidikan di lingkungan perguruan tinggi," kata Edy yang juga Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).

Menurut dia, University of Debrecen menyatakan keinginannya untuk mengirimkan materi perkuliahan yang sesuai dengan lingkup pendidikan di UII, sedangkan UII bersedia untuk mengadakan program pelatihan.

"Kedua pihak menyepakati bahwa penyelenggara dan koordinator dari semua acara, pertemuan, program pertukaran, dan pengembangan dan promosi adalah Thesys Labs Kft, sedangkan Aptisi menjadi mitra perguruan tinggi di Indonesia dalam kerangka pendidikan," katanya.

Ia mengatakan, bentuk akhir dari kerja sama tersebut tergantung dari kebutuhan dan ruang lingkupnya.

Salah satu wujud kerja sama itu antara lain membantu doktor dan profesor Hungaria untuk memberikan materi perkuliahan dan melakukan penelitian di Indonesia, mengadakan program "train of trainer" yang merupakan studi lanjutan dan pelatihan untuk profesor Indonesia di Hungaria.

"Selain itu, mengadakan program `summer university` bagi manajemen perusahaan menengah ke atas di Indonesia, mendirikan pusat penelitian dan kerja sama ilmiah, serta membantu mahasiswa Indonesia untuk belajar di Hungaria," katanya.

(B015/M009)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013