Kami bergerak cepat dalam menjalin komunikasi dengan Parpol lain setelah pendeklarasian pada Rabu (13/3), dan hari ini saya mendaftar untuk maju pada Pilkada Kota Bogor melalui PDIP,"
Bogor (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dipilih oleh Ketua DPP Partai Amanat Nasional Bima Arya sebagai kekuatan politik pertama yang digalang guna mendapat "tiket" untuk maju pada Pilkada Kota Bogor masa bakti 2013--2018.

"Kami bergerak cepat dalam menjalin komunikasi dengan Parpol lain setelah pendeklarasian pada Rabu (13/3), dan hari ini saya mendaftar untuk maju pada Pilkada Kota Bogor melalui PDIP," katanya usai mendaftar di Sekretariat DPC PDIP di Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Bima Arya telah mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilkada Wali Kota Bogor masa bakti 2013--2018 di depan pintu gerbang Kebun Raya Bogor pada Rabu (13/3).

Sebelum sampai di pintu gerbang Kebun Raya Bogor --yang berdampingan dengan Istana Kepresidenan Bogor--bersama istri Yane Ardian--ia berjalan kaki disertai puluhan tokoh pendukungnya menuju lokasi deklarasi.

Menurut Bima Arya, sekurangnya ada tiga alasan mengapa ia menjajaki koalisi dengan PDIP pada Pilkada Kota Bogor, yakni pertama adalah alasan ideologis.

"Saya selalu mengagumi ideologi nasionalisme dari Bung Karno (Presiden Soekarno), terutama konsep `Trisakti` mengenai kedaulatan secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara sosial budaya," katanya.

Selain itu, ia juga mendukung penuh penguatan empat pilar bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang sekarang terus dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua MPR Taufik Kiemas.

Kedua, kata dia, adalah faktor biologis, di mana keluarganya memiliki kedekatan dengan keluarga Bung Karno.

"Alhamarhumah ibu saya Melinda Susilarini diberi nama oleh Bung Karno, karena kakek saya Barna Muhammad adalah kepala rumah tangga Istana Bogor di era Bung Karno," katanya menegaskan.

Faktor ketiga, kata dia, adalah politis, di mana pada banyak Pilkada, ketika PAN berkoalisi dengan PDIP, tingkat kemenangannya sangat tinggi.

"Jadi, saya ingin meneruskan kesuksesan koalisi Pilkada di berbagai daerah untuk kesejahteraan rakyat," katanya.

Sementara itu, terkait kesiapannya untuk disandingkan dengan kader PDIP pada Pilkada Kota Bogor, ia menegaskan akan menghormati mekanisme internal PDIP dan siap bekerja sama dengan tokoh yang satu visi dalam membangun Kota Bogor.

Menjawab pertanyaan Antara, setelah dengan PDIP apakah dirinya akan melakukan komunikasi dengan Parpol lain, Bima Arya menyatakan akan melihat perkembangan.

"Tapi prinsipnya, saya siap bekerja sama dengan siapa saja, apakah kader Parpol, birokrat, aktivis, pengusaha, yang punya visi sama, yakni membangun Kota Bogor lebih baik, membanggakan dan warganya sejahtera," kata alumni S2 bidang Studi Pembangunan Monash University Melbourne, Australia pada 1988 dan doktor dari Australian National University (ANU) Canberra pada 2006 itu.

Bima Arya adalah politisi PAN kelahiran Paledang Bogor 40 tahun silam.

Menamatkan pendidikan di SD Polisi 4 Bogor, SMP 1, dan SMA Negeri 1 Bogor, meraih gelar sarjana ilmu politik dari Universitas Parahyangan Bandung, ia juga dikenal luas secara nasional sebelumnya sebagai pengamat politik.

Ia juga berkiprah di Kota Bogor melalui organisasi sosial, kebudayaan, dan pendidikan yang dipimpinnya, yakni "Paguyuban Bogor".
(A035/R007)

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013