Selama lebih dari 400 tahun, lebih dari 15 juta lelaki, perempuan dan anak-anak menjadi korban perdagangan budak tragis trans-Atlantik
PBB, New York (ANTARA News) - PBB dijadwalkan meluncurkan satu pekan kegiatan pada Senin depan (18/3) untuk memperingati korban perdagangan budak tragis trans-Atlantik, demikian kata Wakil Juru Bicara PBB Eduardo del Buey kepada wartawan di Markas PBB, New York, Jumat (15/3).

"Hari Internasional untuk Mengenang Korban Perbudakan dan Perdagangan Budak Trans-Atlantik akan diperingati pada 25 Maret," kata del Buey dalam taklimat harian di Markas PBB, New York, AS.

"Untuk menyoroti pentingnya hari itu, PBB akan menjadi tuan rumah satu pekan kegiatan mulai 18 Maret dengan kedatangan salinan asli Proklamasi Emansipasi, yang ditandatangani oleh (Presiden AS) Abraham Lincoln dan Amandemen Ke-13 Undang-Undang Dasar AS," katanya.

"Dokumen tersebut akan dipamerkan di Lobi UN Visitor," kata del Buey sebagaimana dilaporkan Xinhua, Sabtu.

Pada 22 Maret, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dijadwalkan menghadiri konser Peringatan Emansipasi Global dan pada 25 Maret, di Hari Internasional itu sendiri, sekretaris jenderal PBB akan berbicara pada acara peringatan resmi Sidang Majelis Umum, katanya.

Selama lebih dari 400 tahun, lebih dari 15 juta lelaki, perempuan dan anak-anak menjadi korban perdagangan budak tragis trans-Atlantik, salah satu babak paling gelap dalam sejarah manusia.

Peringatan tahunan tersebut, 25 Maret sebagai Hari Peringatan Internasional bagi Korban Perbudakan dan Perdagangan Budak Trans-Atlantik, menjadi kesempatan untuk menghormati dan mengenang mereka yang menderita dan menemui ajal di tangan sistem perbudakan brutal, dan untuk mengangkat kesadaran mengenai bahayanya rasisme serta praduga hari ini.

Tema acara tahun ini "Forever Free: Celebrating Emancipation" memberi penghormatan bagi emansipasi budak di berbagai negara di seluruh dunia.
(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013