Gunung Kidul (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum siap menerima bantuan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dari Kementerian Perumahan Rakyat, antara lain karena masih membahas lahan dan air bersih.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul belum siap menyediakan lahan. Saat ini, penyediaan lahan sedang dibahas dengan masyarakat. Selain itu, ketersediaan air bersih juga menjadi kendala utama jika rusunawa dibangun," kata Kepala Seksi Permukiman dan Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Gunung Kidul Bambang di Gunung Kidul, Senin.

Ia mengatakan bantuan berupa twin block rusunawa sebanyak 196 ruangan dengan bangunan lima lantai.

Rencananya, rusunawa akan dibangun di Karangrejek, Kecamatan Wonosari atau arah menuju objek wisata ke pantai seperti Baron, Pulang Syawal (Kafe Indrayanti).

Namun, ia mengatakan untuk pembangunan rusunawa harus dikelola oleh masyarakat setempat sehingga masyarakat dan Pemkab Gunung Kidul mengatur mekanismenya supaya rusunawa tetap dibangun di wilayah setempat.

"Di Gunung Kidul tidak ada pabrik, dimana  pekerja  membutuhkan tempat tinggal," kata Bambang.


Pewarta: Sutarmi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013