Jakarta (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa Bangsa tengah memangkas perjalanan dinas udara kelas bisnis dari para stafnya dalam rangka mengetatkan anggaran PBB yang miliar dolar AS itu.

Sebelumnya Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat penyumbang terbesar keuangan PBB mengeluh setelah mendapati bukti bahwa hampir 2/3 dari anggaran perjalanan dinas via udara PBB dilakukan dengan kelas bisnis.

"Ini sungguh tak bisa diterima," kata Joseph Torsella, diplomat AS yang sejak 2011 berusaha memerangi pemborosan anggaran di PBB.

Aturan menggunakan kelas bisnis dikesampingkan dan ada kecenderungan penyalahgunaan, kata dia kepada AFP.

PBB membelanjakan setidaknya 769 juta dolar AS dari total 5 miliar dolar AS anggarannya untuk 2010-11, untuk perjalanan stafnya ke seluruh dunia. 

Departemen pemeliharaan perdamaian yang memiliki anggaran sendiri, membelanjakan sekitar 200 juta dolar AS.

Sekitar 54 juta dolar AS dari total 74 juta dolar AS untuk tiket pesawat dari markas besarnya di New YOrk dan Jenewa adalah untuk kelas bisnis.

Tahun lalu, Sekjen PBB Ban Ki-moon merekomendasikan penggunaan telekonferensi secara luas, mewajibkan staf pelatihan untuk memakai tiket kelas ekonomi dan menghentikan pemberian uang harian selama di udara.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013