Washington (ANTARA News) - Industri suratkabar Amerika Serikat tampaknya akan mengalami masa lebih cerah pada tahun-tahun mendatang, demikian kesimpulan Pew Research Center's Project for Excellence in Journalism seperti dikutip AFP.

Menurut Pew, suratkabar AS tengah melihat sinyal-sinyal positif, termasuk naiknya pendapatan digital dan dorongan dari pulihnya ekonomi.

"Untuk pertama kalinya sejak resesi besar yang dimulai pada 2007, organisasi-organisasi suratkabar punya alasan untuk agak optimis," ulas Pew Research.

Tahun 2013 ini koran-koran AS mulai menangguk untung dari sejumlah pos pendapatan baru dan perubahan keorganisasian.  Beberapa diantararanya adalah berasal dari penggunaan media sosial untuk membantu iklan, yang walau baru tapi bisa memantapkan pendapatan.

Di antara sinyal-sinyal positif itu adalah:
1. Pembayaran digital telah diadopsi oleh 450 dari 1.380 koran AS, termasuk koran-koran skala menengah.
2. Perusahaan koran yang dijual ke publik mengalami kenaikan harga saham pada 2012, dan bisa menciptakan efisiensi sampai 30 persen lebih.
3. Perusahaan koran yang dilego ke publik berhasil mendapatkan pembeli, seperti investor terkemuka Warren Buffett yang perusaahaannya Berkshire Hathaway telah membeli 63 koran dan media lainnya.
4. Usaha koran bangkit akibat naiknya iklan otomotif, rumah dan lowongan kerja, setelah ekonomi AS kian membaik.

Iklan cetak sendiri jatuh untuk keenamkalinya pada 2012, sekitar 7,3 persen atau 1,5 miliar dolar AS.

Pew research menyatakan iklan digital kini menyumbang 15 persen untuk total iklan koran, namun jumlahnya ini belum bisa mengganti kerugian dari turunnya iklan cetak.

Dalam wawancara terhadap para eksekutif pada 13 perusahaan koran besar,  Pew mendapati fakta bahwa koran-koran akan segera mengadopsi pola penerbitan tiga kali dalam seminggu.

Tapi secara keseluruhan organisasi media, termasuk koran, terus menyusut karena didorong oleh kemampuan pembaca dalam mencari informasi di mana saja.

Menurut Pew, Google menjadi kekuatan dominan dalam berita digital yang berdampak pada media tradisional.

"Organisasi-organisasi berita menjadi kian tergantung pada Google dan sejumlah perusahaan teknologi informasi besar, untuk mendapatkan perangkat dan platform yang dibutuhkannya demi menarik audiens," tulis Pew.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013