Jakarta (ANTARA News) - Tim Davis Indonesia menggelar latihan perdana menjelang babak playoff pertama Piala Davis Grup I Asia Oceania di Lapangan Tenis Senayan, Jakarta, Senin.

"Kami langsung banyak main poin, juga cari-cari pukulan karena pertandingan juga sebentar lagi," kata salah satu pemain, Elbert Sie, Senin.

Selain memulai berlatih teknis, tim yang berlatih pagi dan sore itu juga berlatih fisik, seperti lari. Pada latihan perdana ini, baru Elbert Sie, Wisnu Adi, dan David Agung Susanto yang mulai berlatih, sementara Christopher Rungkat masih berada di Kamboja dan baru kembali Selasa esok.

Indonesia akan ditantang India pada 4-6 April mendatang untuk merebut tiket agar tetap bertahan di Grup I. Setelah kalah telak 0-5 dari Jepang awal Februari lalu, Indonesia harus berjuang keras untuk bisa menang karena peringkat pemain India lebih tinggi. Jika kalah, Indonesia hanya memiliki satu kesempatan lagi di playoff II agar tidak terjungkal ke Grup II.

Peringkat Tim Davis Indonesia sendiri melorot dua tingkat ke posisi 43, sedangkan India saat ini bertengger pada peringkat 25 dunia. Sementara dari liam kali pertemuan dengan India, Indonesia selalu kalah.

"Kalau melihat peluang memang berat, secara ranking mereka lebih tinggi. Banyak pemain India yang bagus," ujar Elbert.

PP PELTI sendiri merombak pelatih dengan mengganti Bonit Wiryawan dengan Hendri Susilo yang sebelumnya kandidat pemain yang akan memperkuat Tim Davis saat akan melawan Jepang.

Mengenai penunjukan Hendri, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Atlet Senior PP PELTI Wailan Walalangi mengatakan, "Bukan karena alasan apa-apa. Hanya kita butuh supaya pelatih kita semakin banyak."

Menjelang pertandingan yang kurang dari sebulan lagi tersiar kabar Christopher Rungkat dan Elbert Sie memilih berlaga pada turnamen future ITF di Vietnam, padahal keduanya pemain tumpuan. Elbert sendiri beralasan karena persiapan Davis lambat.

Saat dikonfirmasi lagi, Elbert masih menunggu Christopher untuk kemudian merundingkan bersama-sama dengan pengurus PP PELTI termasuk Ketua Umum Maman Wirjawan Rabu lusa (20/3).

"Tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan, kita tunggu nanti saja," ujar Wailan.

Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013