Jakarta (ANTARA News) - Sony Mobile Indonesia mendatangkan ponsel pintar terbaru segmen perangkat kelas premium, Xperia Z, mulai pekan kedua Maret 2013.

Sejak diluncurkan pada acara World Mobile Congress 2013 di Barcelona akhir Februari, Xperia Z, dari spesifikasinya, langsung berhadapan dengan jajaran ponsel pintar Android dari merek lain seperti LG Nexus 4, Samsung Galaxy S4, ataupun HTC Butterfly.

Sedangkan di luar sistem operasi Android, Xperia Z juga berhadapan dengan Nokia Lumia 920, BlackBerry Z10, dan iPhone 5.

Xperia Z, hingga kuartal pertama 2013, menjadi puncak dari ponsel-ponsel Xperia dengan segala spesifikasi serta kemampuan kedap air dan debu. Berikut ulasan ponsel seharga Rp7,499 juta itu:

Desain
Ponsel berlayar lima inci itu memiliki bentuk kotak ramping yang khas.

Karakter modern dan elegan berbalut bahan kaca tipis pada kedua sisi menjadikan ponsel setebal 7,9 milimeter itu terkesan mewah, tapi tidak ribet.

Lapisan kaca yang terletak pada muka dan punggung ponsel itu seakan menggoda si pemilik untuk selalu bercermin jika ponsel dalam kondisi mati.

Namun bagi sebagian pengguna, desain kotak Xperia Z terasa kaku dan kurang ergonomis saat digenggam meski ukurannya lebih nyaman di tangan.

Ponsel sepanjang 139 milimeter dan lebar 71 milimeter itu pun kurang cocok ketika disimpan di saku baju ataupun celana.

Selain penahan air dan debu, Sony juga sengaja menutup lubang (slot) ponsel untuk menjaga kerampingan produk seperti slot kartu micro-SIM, aksesoris head-set 3,5 mm, kartu penyimpanan data eksternal micro-SD, serta slot micro-USB yang berfungsi pengisi daya baterai dan memindah data ke komputer.

Tapi, penutup slot tampak rentan putus jika pengguna membukanya terlalu kencang ataupun terlalu menekuk.

Pengguna yang tidak memiliki kuku jari juga akan kesulitan membuka penutup slot tanpa bantuan alat pipih.

Sony menyediakan tombol utama berbentul bundar dan tombol suara berbentuk pipih lonjon di sisi kanan produk.

Jika ditekan agak lama, tombol utama berfungsi menyalakan dan mematikan ponsel, mengambil gambar layar (screenshot), memindah mode pemakaian ponsel di dalam pesawat, serta pilihan dering telepon.

Sekilas, desain Xperia Z lebih menyerupai Xperia V dan Acro S yang berbeda dengan Xperia go dengan tambahan penutup pada belakang ponsel.

Dalam kotak kemasan produk yang diterima ANTARA News, ponsel yang tersedia dalam warna hitam, putih, dan ungu itu dilengkapi kabel data micro-USB beserta penghubung ke listrik, head-set serta penyumbat telinga tambahan, informasi panduan pemakaian, dan keselamatan produk.

Spesifikasi
Sebagai ponsel kelas premium, Xperia Z "dipersenjatai" beragam komponen terbaru yang berpusat pada prosesor berinti empat (quad-core) 1,5 GHz Krait dengan chipset Qualcomm MDM9215M/APQ8064 dan pemroses grafis Adreno 320.

Prosesor Snapdragon S4 Pro itu diimbangi RAM berkapasitas dua giga bit dan ruang penyimpanan data digital internal 16 giga bit, serta slot kartu micro-SD berkapasitas hingga 32 giga bbit.

Sedangkan di piranti lunak, ponsel seberat 146 gram itu menggunakan sistem operasi Android 4.1.2 (Jelly Bean).

Klaim kemampuan komponen-komponen utama ponsel dan sistem operasi Android terbaru itu diuji pada permainan "Real Racing 3" dan "Real Football 2013" yang diselingi panggilan telepon.

Kemampuan kecepatan prosesor dan RAM di Xperia Z itu agaknya terbukti karena permainan berlangsung lancar walau terkadang terdapat gambar patah-patah saat daya baterai mulai habis.

Tapi, kehebatan dalam hal kecepatan itu tidak diikuti kehebatan lain yang mendukung.

Bagian atas ponsel terasa cepat panas saat pengguna memainkan "game" atau menelpon lebih dari 15 menit tanpa menggunakan "head-set".

Baterai berdaya 2330 mAh yang terintegrasi dengan tubuh ponsel mampu bertahan hingga lebih dari 15 jam, dalam pemakaian normal, apabila fitur penghemat beterai, "Stamina mode" dan "low battery mode" dinyalakan.

Tapi, baterai akan habis sekitar tujuh jam dengan pemakaian telepon, akses data, dan bermain permainan digital meski fitur penghemat tetap diaktifkan.

Pengisian baterai bisa mencapai dua setengah jam saat fitur penghemat daya baterai dinyalakan dan ponsel tidak diaktifkan.

Sebaliknya, fitur penghemat daya baterai tidak diaktifkan dan ponsel terus dipakai seperti membuka aplikasi atau menelpon, pengisian baterai dapat mencapai lima jam.

Fungsi dasar ponsel
Di pasar luar negeri, Xperia Z dapat beroperasi untuk jaringan "long term evolution" (LTE) atau 4G, tapi tidak demikian di Indonesia yang masih menggunakan jaringan UMTS dan HSPA.

Dan, sebagaimana ponsel-ponsel Android lain, ponsel yang dilengkapi sejumlah aplikasi pengorganisir seperti kalender, alarm, ataupun pembuat catatan itu menggunakan sistem sinkronisasi kontak Google.

Pengguna memang tidak dapat melakukan panggilan cepat dengan akses tombol cepat. Tapi, pemindahan kontak telepon ke layar utama dapat menggantikan fungsi tombol cepat.

Ketika melakukan panggilan suara tanpa "headset" dalam waktu cukup lama, sisi atas Xperia Z akan cepat panas dan mengganggu kenyamanan menelpon.

Jika mengaktifkan fungsi "loudspeaker", pengguna agaknya perlu memaksimalkan tingkat suara agar cukup mendengar pembicaraan lawan panggilan lewat lubang suara pipih pada sisi kanan bawah ponsel.

Fungsi pengiriman pesan singkat (sms) dapat dilengkapi dengan pesan multimedia, seperti foto, gambar, suara, video, serta lokasi (geotag).

Seperti ponsel-ponsel Sony Xperia, aplikasi pemanggil suara untuk menelpon kontak atau membuka aplikasi lain telah tersedia di ponsel meski tidak banya membantu bagi penyandang disabilitas penglihatan.

Hal menarik lain adalah ketersedian pilihan bahasa lokal selain bahasa Indonesia dan bahasa asing sebagai bahasa pengaturan ponsel. Bahasa lokal yang didukung yaitu bahasa Jawa dan bahasa Sunda.

Fungsi hiburan dan multimedia
Xperia Z mengguakan layar TFT beresolusi 1920 x 1080 piksel. Layar itu menawarkan warna-warna lembut yang kurang tajam dibanding layar OLED, bahkan Super AMOLED, kecuali fitur Bravia Engine 2 diaktifkan.

Namun, resolusi layar menjadi keunggulan karena ponsel mendeteksi lebih dari 16 ribu warna itu mampu memutar film-film berdefinisi tinggi di dalam air ataupun di pasir.

Ya...di dalam air karena Xperia Z tersertifikasi Ingress Protection (IP) terhadap debu IP55 dan air IP57. Artinya, berarti ponsel dengan rangka berbahan "glass fibre polymide" itu mampu direndam dalam air tawar sedalam satu meter selama 30 menit.

Ponsel berkamera depan 13,1 mega piksel dan kamera depan 2,2 mega piksel itu juga mampu mengambil foto di sela-sela perekaman video.

Selain efek gambar dan pilihan pemandangan pengambilan foto, pengguna juga dapat memilih tipe pengambilan foto banyak (burst) dengan berbagai varian kecepatan "shutter".

Perbesaran gambar (zoom) ketika mengambil foto atau video mencapai 13 kali dari tombol suara, tapi berupa perbesaran digital sehingga kualitas gambar pecah.

Sayang, Xpria Z tidak memiliki tombol khusus untuk mengambil gambar seperti Xperia Acro meskipun sensor Exmor RS jika fungsi "high dynamic range" (HDR) diaktifkan.

Kemampuan hiburan lain yaitu aplikasi Walkman yang dilengkapi pilihan pengaturan suara studio, klub, atau konser jika pengguna memakai "headset".

Suara yang dihasilkan ponsel kotak itu pun seakan memanjakan telinga penggunanya yang menggunakan "headset".

Tapi tidak demikian saat hanya pengguna mengandalkan "loudspeaker" untuk memutar musik karena suara yang dihasilkan kurang "bass" dan cenderung "treble" dengan lubang suara yang kecil.

Di sisi lain, ponsel itu telah dilengkapi pula dengan aplikasi untuk pengeditan foto, pengeditan video, perekam suara, dan TrackID untuk melacak lagu-lagu dengan merekamnya.

Kemampuan tambahan lain yang termasuk andalan Xperia Z yaitu koneksi "one touch mirroring" pada perangkat-perangkat keras lain yang tersertifikasi "MirrorLink" dengan WiFi selain koneksi "near field communication" NFC, kabel "high-definition multimedia interface" (HDMI), dan bluetooth.

Kesimpulan
Sebagai model andalan Sony yang meluncur di kuartal pertama 2013, Xperia Z memang menawarkan segala keunggulan komponen Sony baik dari aspek pengolahan dan akses data, konektivitas ke perangkat-perangkat non-komputasi, bahkan ketahanan terhadap air dan debu.

Kemampuan menjangkau jaringan LTE, fitur penghemat baterai, serta perekaman gambar berdefinisi tinggi agaknya lazim sebagai senjata Sony untuk berkompetisi dengan ponsel-ponsel cerdas merek lain.

Namun, rasa panas pada bagian sisi tubuh ponsel ketika diaktifkan terlalu lama menjadi kelemahan meskipun penutup-penutup lubang (slot) konektivitas maupun kartu-kartu telah dibuka.

Layar TFT yang diusung pada ponsel beresolusi layar 1080 piksel itu pun seakan "tenggelam" apabila Xperia Z disandingkan dengan ponsel-ponsel andalan dari Samsung, HTC, ataupun Lenovo.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013