Penanganan bencana longsor yang terjadi di OKU Selatan pada Jumat pagi (5/4) pukul 10.00 WIB masih dilakukan,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan penanganan terhadap bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Warkuk, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, masih berlangsung.

"Penanganan bencana longsor yang terjadi di OKU Selatan pada Jumat pagi (5/4) pukul 10.00 WIB masih dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat.

Sutopo memaparkan korban bencana longsor OKU tersebut hingga saat ini mencapai 10 orang, yakni tiga orang korban yang ditemukan selamat, enam orang korban yang masih tertimbun, dan satu orang petugas meninggal.

"Petugas yang meninggal bernama Endy Surahman, usia 30 tahun. Beliau mengalami kecelakaan akibat buldoser yang dikendarainya terbalik ketika menuju lokasi sekitar tiga meter dari lokasi," jelasnya.

Dia mengatakan sejauh ini belum ada kerugian materil yang berarti akibat bencana longsor tersebut.

Sutopo menjelaskan kondisi terkini di lokasi terjadinya bencana longsor, yakni kedalaman longsor mencapai empat meter, dimana lokasi longsor itu adalah tempat penambangan dan terowongan yang longsor saat hujan deras.

"Kendala utama yang harus dihadapi, yaitu tidak adanya alat berat, kantung mayat, dan mobil logistik" ungkapnya.

Namun, dia juga menyampaikan, tim TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan sudah berangkat ke lokasi longsor untuk membawa peralatan dan kantong mayat.

"Selain itu, BPBD OKU Selatan akan memberikan bantuan uang duka sebesar lima juta rupiah dan paket sembako kepada para korban longsor," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa usaha pencarian dan penyelamatan para korban bencana longsor di OKU Selatan itu saat ini masih dilakukan secara manual.

Hal itu, kata dia, disebabkan alat berat tidak bisa dikerahkan ke lokasi longsor akibat akses jalan yang sulit.

"Para korban diduga masih tertimbun longsor dengan ketebalan tanah lebih dari dua meter," tuturnya.

Sementara itu, menurut dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, BPBD Sumatera Selatan, TNI, Polri, Tagana, dan masyarakat masih akan terus berusaha mencari korban yang belum ditemukan dan melakukan evakuasi terhadap korban selamat ke tempat yang lebih aman.

"Pencarian korban yang masih tertimbun akan dilanjutkan besok pagi dan pendataan pun masih terus dilakukan," ujar Sutopo.

Sebelumnya, bencana tanah longsor telah terjadi pada Jumat (5/4) pagi 10.00 WIB di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Warkuk, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013