Kalau memang ada siswi yang hamil kami persilakan mengikuti ujian nasional,"
Mukomuko (ANTARA News) - Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengizinkan kepada siswi hamil yang telah masuk dalam daftar nominasi tetap di daerah itu mengikuti ujian nasional tahun 2013.

"Kalau memang ada siswi yang hamil kami persilakan mengikuti ujian nasional," kata Ketua Panitia Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Apani di Mukomuko, Kamis.

Apani yang juga Kabid Pendidikan Sekolah Dasar (Dikdas) mengatakan hal itu menjawab pertanyaan sejumlah wartawan di daerah itu terkait keputsuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memperbolehkan siswi hamil ikut UN.

Namun, kata dia, pihaknya hingga sekarang belum mendapat laporan dari sekolah sekolah adanya siswi yang masuk dan belum dalam daftar nominasi tetap (DNT) yang telah hamil.

"Sekarang belum ada sekolah yang melapor kepada kami kalau ada siswinya yang hamil," katanya.

Ditanya peserta UN yang telah masuk DNT tetapi telah menikah, ia menerangkan, pihaknya belum dapat memutuskan tentang itu karena perlu ada rapat internal di tingkat instansi untuk memutuskannya.

"Kalau itu perlu ada rapat dahulu untuk memutuskan boleh atau tidak yang bersangkutan mengikuti UN," tambahnya.

Sementara itu ia menyebutkan, sebanyak 7.915 orang peserta UN yang masuk dalam DNT, ada satu orang peserta UN dari SMA 12 yang terselip namanya dan tidak masuk DNT.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar nama satu orang itu dimasukkan dalam DNT.

"Ini sebenarnya kesalahan dari sekolah karena DNT itu mulai dari hitungan tujuh peserta UN langsung melompat ke nomor sembilan sedangkan peserta UN nomor delapan tidak masuk," tambahnya.

Karena sudah diusulkan peserta yang terselip itu, ia berharap, yang bersangkutan dimasukkan namanya sebagai peserta UN. Terkait dengan peserta UN yang masuk DNT tetapi tidak bisa ikut UN, ia menjelaskan, belum mendapat laporan dari sekolah-sekolah di daerah itu.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013