Mahasiswa yang dilibatkan dalam pengawasan tersebut yakni dari Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Djamil Djambek,"
Bukittinggi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat melibatkan mahasiswa dalam pengawasan pada pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP dan SMA sederajat.

"Itu bertujuan supaya pelaksanaan UN berlangsung bersih, transparan tanpa adanya unsur kecurangan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Ellia Makmur di Bukittinggi, Jumat.

Saat ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah menyiapkan sebanyak 787 pengawas pada UN tingkat SMP dan SMA sederajat, kata dia.

"Mahasiswa yang dilibatkan dalam pengawasan tersebut yakni dari Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Djamil Djambek," kata Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Asmara.

Sebanyak 787 pengawas pada UN tingkat SMP sederajat dan SMA sederajat, menurut dia, pada jenjang SMP/MTs sebanyak 315 pengawas, SMA/MA berjumlah 298 pengawas dan 174 pengawas untuk jenjang SMK.

Menurut dia, UN tahun ajaran 2012-2013 di Kota Bukittinggi akan diikuti 6.348 siswa dari jenjang SMP sederajat hingga SMA sederajat.

Jumlah peserta UN tingkat SMP sederajat berjumlah 2.576 siswa, SMA negeri, swasta serta MAN dan swasta berjumlah 2.366 siswa, dan SMK negeri dan swasta 1.406 siswa.

"UN utama tingkat SMA sederajat digelar 15-18 April dan SMP sederajat pada 22-25 April," katanya.

Dia mengaku optimis Bukittinggi kembali meraih predikat kelulusan terbaik tingkat Sumatera Barat (Sumbar) tingkat SMA sederajat dan SMP sederajat.

Karena, menurut dia, untuk mempertahankan prestasi yang diraih sebelumnya, Dispora telah melakukan tiga langkah sukses menghadapi UN.

Tiga langkah sukses tersebut, menurut dia, telah mempersiapkan anak didik menguasai materi ujian ("try out"), bedah standar kompetensi lulusan dan belajar sore.

Dia menyebutkan, sistem pengawasan UN untuk tahun 2013 hampir sama dengan tahun 2012 yaitu sama-sama memakasi sistem silang murni.

"Seorang guru dilarang melakukan pengawasan di sekolah tempat dia mengajar. Guru yang membidangi ilmu termasuk salah satu diujiankan, waktu UN berlangsung dilarang ke sekolah," kata dia.

Kota Bukittinggi pada tahun ajaran 2011-2012 telah meraih peringkat pertama UN tingkat SMA/MA rata-rata tertinggi (7,72), peringkat dua Payakumbuh (7,57).

Sedangkan peringkat ketiga diraih Kota Solok (7,56), peringkat empat Kabupaten Pasaman (7,54), peringkat lima Kota Padang (7,49), peringkat enam Padangpanjang (7,47), peringkat tujuh Sawahlunto (7,47), peringkat delapan Pesisir Selatan (7,33). (KR-HMR/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013