Kalau sudah kurikulum baru, tidak perlu UN lagi."
Batam (ANTARA News) - Mayoritas anggota Komisi X sepakat Ujian Nasional karena boros anggaran dan tidak efektif.

"Penghapusan UN belum menjadi suara Komisi X, tapi itu suara mayoritas anggota," kata Ketua Komisi X DPR RI Asman Abnur di Batam, Senin.

Meski begitu, kata dia melanjutkan, penghapusan UN belum pasti karena harus melalui mekanisme politis.

Jika UN dihapus, maka dapat menghemat Rp600 miliar, biaya UN se-Indonesia.

Di tempat yang sama, anggota Komisi X Jamal Aziz mengatakan sejak awal menolak UN. Apalagi saat penentuan kelulusan siswa 100 persen dari UN.

"Waktu kelulusan 100 persen UN, sebelum ujian siswa melakukan istigozah, setelah selesai ada yang bunuh diri," kata dia.

Menurut dia, jika kurikulum baru diterapkan, maka tidak perlu UN, karena pendidikan telah terstandar di seluruh Indonesia.

"Kalau sudah kurikulum baru, tidak perlu UN lagi," kata dia.

Senada dengan Jamal, anggota Komisi X lainnya, Puti Guntur Soekarno mengatakan menolak UN sejak awal.

Apalagi, setelah UN gagal diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia karena soal belum sampai di beberapa daerah.

Ia menilai pemerintah tidak siap melaksakan UN tahun ini. (*)

Pewarta: YJ Naim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013