Palu (ANTARA News) - Sekitar 15 persen atau 68 SMA dan yang sederajat di Sulawesi Tengah kemungkinan tidak bisa melaksanakan ujian nasional Kamis (18/4/13) karena belum tuntasnya pendistribusian naskah soal.

"Namun, kita tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan soal UN ke sekolah-sekolah itu," kata kata Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah, Abubakar Almahdali, di Palu, Rabu.

Dia mengatakan, sekolah yang terancam belum bisa melaksanakan UN pada Kamis itu sebagian besar berada di daerah yang susah dijangkau karena kondisi geografisnya.

Saat ini Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah dan Panitia UN terus berkoordinasi dengan penyelenggara daerah untuk melancarkan pelaksanaan ujian.

"Kita juga terus pantau proses distribusi soal UN ke daerah-daerah," katanya.

Sulawesi Tengah merupakan salah satu dari 11 provinsi yang mengalami penundaan pelaksanaan UN yang seharusnya digelar mulai 15 April 2013.

Penundaan itu terjadi karena lambatnya pengiriman soal ujian dari perusahaan percetakan. Soal UN untuk Sulawesi Tengah tiba dalam dua tahap dan diangkut menggunakan pesawat terbang.

Begitu soal tiba, panitia segera melakukan penyortiran, dan selanjutnya mengirim naskah ujian ke kabupaten-kabupaten.

Sebelumnya, sebagian soal UN yang sudah tiba di Kota Palu beberapa di antaranya kardus pembungkusnya rusak sehingga dicurigai bocor.

"Kita berharap tidak terjadi kebocoran soal karena selama pengiriman soal selalu dikawal ketat oleh aparat," kata Ketua Panitia UN Sulawesi Tengah Fadlun Hamid.

Soal UN tingkat SMA itu seharusnya tiba di Kota Palu satu pekan sebelum pelaksanaan ujian.

Keterlambatan soal UN tersebut mendapat kecaman dari Ketua Ombudsman RI Perwakilan Sulawesi Tengah Sofyan Farid Lembah.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola juga menyayangkan penundaan pelaksanaan UN di wilayahnya karena dikhawatirkan bisa mengganggu konsentrasi peserta ujian.

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013