Peran kelas menengah hendaknya meluas menjadi produsen yang berarti turut memperluas lapangan kerja yang hingga kini masih menjadi masalah perekonomian bangsa,"
Denpasar (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa meminta kelas menengah di Indonesia agar mampu memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia ke depan, terutama dalam pengembangan ekonomi kreatif dalam kancah perekonomian nasional.

Menko Perekonomian mengemukakan hal itu dala keterangan tertulisnya pada seminar nasional yang digelar Prisma dan Garuda Indonesia bertajuk "Kelas Menengah, Bisnis, dan Politik" di kampus Universitas Udayana, Denpasar, Jumat.

Hatta menjelaskan, keberadaan kelas menengah di Indonesia cukup diperhitungkan.

Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai sekitar 135 juta orang yang perannya kelas menengah baru dilihat sebagai konsumen karena kemampuan belanjanya yang relatif besar dalam memberikan kontribusi pada konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu komponen Produk Domestik Brutto (PDB).

"Peran kelas menengah hendaknya meluas menjadi produsen yang berarti turut memperluas lapangan kerja yang hingga kini masih menjadi masalah perekonomian bangsa," kata Hatta.

Salah satu upaya memperluas peran kelas menengah dalam perekonomian nasional, katanya, adalah melalui pengembangan ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif dipercaya akan dapat memberi ruang peran yang lebih optimal kepada kalangan kelas menengah dalam mendorong perekonomian nasional. Terlebih, kalangan kelas menengah sesungguhnya merupakan kelompok yang lebih terdidik, lebih rasional, dan lebih mandiri dengan segala karakteristiknya yang khas," ujar Hatta.

Menurutnya, pengembangan ekonomi kreatif ini setidaknya cocok dikembangkan di wilayah Bali-Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan koridor V MP3EI, sehingga, ke depan Bali akan menjadi basis wirausaha yang akan berkontribusi positip bagi pembangunan daerah.

"Peran yang dapat dimainkan kelas adalah sebagai motor penggerak pembangunan, dan mendorong  pengurangan kemiskinan, motor perubahan dan penggerak ekonomi nasional. Jangan jadi kelas menengah yang manja, yang hanya mengandalkan subsidi dan proteksi," kata Hatta.

Sementara itu, Rektor Universitas Udayana, Bali, I Made Bakte mengatakan, peran kelas menengah di Indonesia sepatutnya didorong untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani.

Kontribusi kelas menengah dalam pembangunan memang tak dapat dipungkiri lagi. Begitu pula, perubahan sistem pemerintahan di Indonesia, dari sistem otoriter ke sistem demokratis, juga tak terlepas dari peran kelas menengah.

Seminar nasional juga ini juga menghadirkan pembicara, antara lain  Pemimpin Redaksi Majalah Prisma Daniel Dhakidae dan Pembantu Rektor I Universitas Udayana IKG Bendesa Made. (*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013