Sidoarjo (ANTARA News) - Kementerian Pertanian meminta sensus pertanian oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dilakukan secara objektif karena hasilnya akan digunakan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis di bidang pertanian.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Jumat, menjelaskan hasil dari sensus pertanian tersebut nantinya akan berpengaruh pada berbagai kebijakan di bidang pertanian.

"Kami meminta supaya sensus dan hasilnya tersebut lebih objektif mengingat pekerjaan sepuluh tahun sekali ini menjadi tanggungjawab dari Badan Pusat Statistik," katanya di Sidoarjo.

Secara teknis, kata dia, pelaksana sensus pertanian adalah jajaran BPS.

"Namun, pengguna hasil dari sensus tersebut adalah Kementerian Pertanian beserta jajarannya dan juga lainnya seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.

Ia juga mengemukakan, salah satu hasil sensus pertanian itu untuk mengetahui kepemilikan lahan oleh petani.

"Kami juga ingin mengetahui perhitungan stok sapi yang beberapa waktu lalu sempat menjadi pembicaraan hangat. Pada 2011 lalu dilaksanakan sensus sapi, dan hasilnya digunakan untuk tolok ukur data impor," tuturnya.

Kementerian Pertanian berharap stok sapi bisa diketahui pada akhir Mei 2013 untuk dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memutuskan program terkait.

Pewarta: Slamet Hidayat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013