Denpasar (ANTARA News) - Sebagian besar pemkab dan pemkot di Bali telah membentuk kelompok keluarga berencana (KB) pria untuk mendukung keberhasilan upaya mengatur dan mengendalikan pertumbuhan penduduk.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali I Wayan Sundra, SH MM di Denpasar, Selasa, mengimbau seluruh kelompok KB Pria yang telah terbentuk untuk tetap berperanserta dalam menyukseskan program KB.

Ia mengatakan akseptor KB pria tidak berhenti hanya sampai mengikuti medis operasi pria (MOP) atau vasektomi, namun diharapkan tetap ikut berperanserta melakukan kegiatan produktif dalam meningkatkan pendapatan keluarga.

"Para suami di Bali mulai tertarik menjadi akseptor mengambil alih yang sebelumnya dilakoni para istri sebagai cermin cinta dan kasih sayangnya kepada istrinya masing-masing," ujar I Wayan Sundra.

Bahkan ada kepala daerah yakni Bupati Bangli I Made Gianyar juga sebagai akseptor KB pria dan memberikan perhatian serius terhadap keberadaan kelompok akseptor KB pria di daerah itu.

Perhatian itu dilakukan dengan memberikan bantuan dana abadi sebesar Rp10 juta per kelompok untuk modal mengembangkan usaha ekonomi produktif.

"Bantuan itu diambilkan dari dana operasional yang dimiliki untuk mendukung pengembangan usaha ekonomi produktif yang digeluti akseptor KB pria," ujar Wayan Sundra.

Realisasi pencapaian akseptor KB-pria (vasektomi) di Bali sebanyak 373 orang atau 93,25 persen dari sasaran tahun 2012 sebanyak 400 orang.

Sasaran tersebut tahun 2013 ditingkatkan menjadi 422 orang dan akseptor menggunakan kondom 3.756 orang. Keikutsertaan pria dalam program KB lebih dimantapkan dengan memberikan kemudahan dan pilihan terhadap penggunaan alat kontrasepsi, ujar Wayan Sundra.

Pewarta: I Ketut Sutika
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013