Selain juga untuk mendoakan setiap keluarga Muslim yang terlebih dahulu meninggal dunia atas takdir Allah SWT,"
Bogor (ANTARA News) - Pelajar Sekolah Islam Terpadu (SDIT) Birrul Waalidain, Semplak, Kabupaten Bogor, Jumat, melakukan shalat ghaib untuk menghormati meninggalnya pendakwah muda Jeffry Al Buchori.

Ketua Yayasan Perguruan Birrul Waalidain H Memed Jalaludin menjelaskan, shalat ghaib dan dirangkai doa bersama itu bertujuan memberikan pembekalan ilmu agama kepada peserta didik.

"Selain juga untuk mendoakan setiap keluarga Muslim yang terlebih dahulu meninggal dunia atas takdir Allah SWT," katanya.

Menurut dia, saling mendoakan setiap Muslim wajib hukumnya, sehingga di sekolah tersebut dibudayakan untuk melakukannya.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan doa bersama dan juga shalat jenazah ghaib yang dilaksanakan di komplek sekolah Birrul Waalidain itu sebenarnya sudah menjadi kegiatan rutin pada setiap hari Jumat di sekolah tersebut.

Hanya saja, kata dia, karena pada Jumat ini ada peristiwa meninggalnya pendakwah muda itu, maka dilakukan shalat jenazah ghaib itu.

"Atas meninggalnya ustadz Jeffry Al Buchori itu, kami merasa sangat kehilangan," katanya.

Almarhum, kata dia, adalah sosok pendakwah muda yang sangat dihormati, sekaligus dikagumi oleh hampir semua kalangan.

Ia menambahkan gaya dan isi ceramahnya yang sederhana dinilai mengena dan menginspirasi umat Islam, khususnya kalangan dai muda.

Menurut Nabila, salah satu pelajar putri kelas enam di sekolah tersebut dirinya senang dengan kegiatan yang selama ini rutin dilaksanakan.

"Pesan guru-guru kami, jika kita rajin mendoakan orang lain, maka kita nanti juga akan banyak didoakan orang," katanya.

Kegiatan shalat jenazah ghaib dan doa bersama juga digelar di sejumlah masjid di Kota Bogor.

Jeffry Al Buchori meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Pondok Indah, Jakarta, Jumat dini hari akibat motor yang dikemudikan menabrak pohon.

Menteri Agama Suryadharma Ali ketika melepas jenazah almarhum di Masjid Istiqlal, Jakarta menyatakan Indonesia telah kehilangan dai muda yang menjadi panutan.(*)

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013