Karena itu kami akan menyosialisasikan kepada konsumen terutama untuk kelas menengah ke atas bahwa kita mampu memproduksi beras merah. Harga beras padi merah tanpa pupuk kimia ini cukup tinggi mencapai Rp40.000 lebih per kilogram,"
Taliwang, Sumbawa Barat (ANTARA News) - Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat mendorong petani padi beras merah organik, karena berdasarkan hasil uji coba di Desa Aik Kabangkung, Kecamatan Sekongkang produktivitasnya cukup tinggi mencapai rata-rata 8,3 ton per hektare.

Kepala Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat H Muslimin HMY di Taliwang, Senin, mengatakan pengembangan jenis padi beras merah cukup menguntungkan petani, karena selain produktivitasnya tinggi juga harganya cukup mahal.

"Karena itu kami akan menyosialisasikan kepada konsumen terutama untuk kelas menengah ke atas bahwa kita mampu memproduksi beras merah. Harga beras padi merah tanpa pupuk kimia ini cukup tinggi mencapai Rp40.000 lebih per kilogram," katanya.

Ia mengatakan, jenis beras merah yang dihasilkan petani kualitasnya cukup tinggi, karena tidak menggunakan pupuk kimia dan untuk membasmi hama juga digunakan herbisidak organik.

Pengembangan padi beras merah itu dilakukan dengan menerapkan System of Rice Intensification (SRI). Uji coba dilakukan di wilayah Satuan Permukiman Transmigrasi I yang kini masuk wilayah Kecamatan Sekongkang.

"Padi beras merah tersebut dikembangkan petani Desa Aik Kangkung binaan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) bekerja sama dengan Yayasan Pengembangan Ekonomi Sumbawa Barat (YPESB)," katanya.

Dia mengatakan, selain produktivitasnya tinggi, harga gabah jenis padi beras merah organik ini jauh diatas padi biasa, yakni mencapai Rp5.000 per kg, sementara gabah padi biasa paling tinggi Rp3.000 per kg.

Beras merah yang dihasilkan para petani di Kecamatan Sekongkang tersebut sebagian besar di pasarkan di super market, antara lain di Mataram Mal. Jenis beras ini bisanya dibeli oleh masyarakat kalangan menengah ke atas.

"Karena itu kami mengharapkan PT NNT terus membina petani di daerah ini dalam rangka meningkatkan produktivitas mereka, termasuk untuk komoditas lain agar pendapatan para petani menjadi semakin meningkat," katanya.

Selain meningkatkan kapasitas para petani PT NNT bekerja sama dengan YPESB memberikan bantuan pupuk kompos secara cuma-cuma kepada para petani. Ini sekaligus untuk melatih petani agar mereka mampu menghasilkan berbagai komoditas yang bebas pupuk kimia.

Pewarta: Masnun
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013