Banyuwangi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan Kartu Banyuwangi Cerdas dan Kartu Banyuwangi Belajar pada saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Taman Blambangan, kabupaten setempat, Kamis.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono mengatakan dua kartu tersebut berfungsi sebagai jaminan kelangsungan belajar siswa sekolah dasar hingga mahasiswa khususnya anak yang kurang mampu.

"Pemberian kartu itu adalah bagian dari Program Banyuwangi Cerdas. Kartu Banyuwangi Cerdas diberikan pada mahasiswa tidak mampu, namun berprestasi dan mahasiswa berprestasi, sedangkan Kartu Banyuwangi Belajar diperuntukkan bagi siswa tidak mampu dari tingkat SD hingga SMA," tuturnya.

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Bahkan negara dituntut untuk menjamin kelangsungan pendidikan warganya, khususnya warga yang tidak mampu mengakses pendidikan.

"Hitungan kasar kami, ada sekitar 5.000 siswa jenjang SD yang kurang mampu, SMP sekitar 2.500 siswa dan 750 siswa yang setingkat SMA. Untuk mahasiswa, anggaran kami siapkan bagi 150 mahasiswa berprestasi yang tidak mampu," paparnya.

Menurut dia, pemegang Kartu Banyuwangi Belajar akan mendapatkan fasilitas keringanan biaya pendidikan mulai buku, bimbingan belajar hingga kebutuhan personal, sehingga apapun kebutuhan sekolah pemegang kartu menjadi tanggung jawab Pemkab Banyuwangi.

"Misalnya mereka mau ikut bimbingan belajar, kalau yang lain bayar, namun pemegang kartu tidak perlu bayar. Jadi bukan sekedar bantuan secara finansial saja, sedangkan Kartu Banyuwangi Cerdas bantuannya berupa uang yang diberikan setiap bulan," katanya.

Ia menjelaskan Dinas Pendidikan akan menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk mendata dan melakukan verifikasi sendiri terhadap siswa yang berhak mendapatkan Kartu Banyuwangi Cerdas sesuai pedoman pelaksanaan yang telah diberikan ke sekolah masing-masing.

"Kami akan melakukan verifikasi yang cukup ketat untuk calon siswa dan mahasiswa yang memang berhak menerima Kartu Banyuwangi Cerdas dan Kartu Banyuwangi Belajar untuk digunakan mulai tahun ajaran baru 2013/2014," jelasnya.

Pendanaan Program Banyuwangi Cerdas, lanjut dia, diperoleh dari Bantuan Administrasi Sekolah (BAS) sebesar Rp2,6 miliar, kemudian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD/SMP Negeri/Swasta sebesar Rp114 miliar dan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMA/SMK Negeri/Swasta sebesar Rp10,2 miliar, serta program Siswa Asuh Sebaya (SAS) tahun 2012 yang ada di seluruh sekolah dengan dana yang terkumpul sebesar Rp1,2 miliar.

"Program itu memang pendanaannya didapat dari berbagai program yang telah ada. Selain program pemerintah juga dari program bantuan dari masyarakat seperti SAS," ujarnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013