"Pada saat saya akan mendafar jadi bacaleg, beberapa teman mengingatkan untuk hati-hati masuk sarang macan," kata Yessy Gusman pada diskusi "Dialektika: Caleg Artis Mampukah Tingkatkan Kualitas Parlemen", di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.
Pembicara lainnya pada diskusi tersebut, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dan Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana.
Menurut Yessy Gusman, sebelum memutuskan mendaftarkan diri sebagai bacaleg di PDI Perjuangan, dirinya memang berkonsultasi dengan keluarga dan beberapa temannya.
Pemeran utama film "Gita Cinta dari SMA" pada 1979 menambahkan, putra sulungnya mempertanyakan niatnya untuk menjadi bacaleg karena akan menjadi sibuk lagi, tapi anak keduanya justru mendorong dia menjadi anggota legislatif.
Ada kata-kata anaknya tersebut yang selalu diingat Yessy, "Kalau kita tahu sesuatu tapi kita tidak melakukan sesuatu, maka kita menjadi zalim," katanya.
Perempuan kelahiran Jakarta, pada 21 Juli 1962 ini menyadari pertarungan menuju ke DPR RI sangat keras, demikian juga jika terpilih menjadi anggota DPR RI maka pertarungan antar-fraksi di DPR RI cukup keras.
"Untuk menjadi anggota DPR RI, saya akan berusaha meyakinkan masyarakat dengan hati nurani bukan melalui pendekatan uang. Saya ingin mendidik masyarakat memiliki pola pikir yang didasarkan pada hati nurani," katanya.
Yessy menambahkan, jika dirinya kelak terpilih menjadi anggota DPR RI, ia akan memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan pendekatan hati nurani, dan sebaliknya jika tidak terpilih hal itu adalah risiko pilihan, tapi dia tidak merusak masyarakat dengan pendekatan uang.
Yessy Gusman menjadi bacaleg PDI Perjuangan untuk DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat V yakni Kabupaten Bogor.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
