...akan dilakukan uji laboratorium...
Sampang (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meneliti wabah penyakit leptospirosis, yakni jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus di Sampang, Jawa Timur, yang terjadi dalam sebulan terakhir ini.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Firman Pria Abadi, Jumat, penelitian dilakukan di sejumlah lokasi di Kota Sampang, khususnya yang ada warga terserang jenis penyakit itu.

"Nantinya akan dilakukan uji laboratorium, dengan tujuan agar jenis penyakit ini bisa segera ditanggulangi," kata Firman menjelaskan.

Kedatangan rombongan Kemenkes ke Sampang ini, karena jenis penyakit tersebut tergolong ganas, bahkan hingga saat ini sudah ada enam yang telah meninggal dunia. Sebanyak 46 orang di lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Menurut Firman Pria Abadi, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi banjir di Sampang dengan menerjunkan semua tim media, di masing-masing puskesmas di Kabupaten Sampang.

Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis).

Jenis penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit "weil", demam "icterohemorrhage", penyakit "swineherd`s", demam pesawah (Ricefield fever), demam pemotong tebu (Cane-cutter fever), demam lumpur, jaundis berdarah, penyakit Stuttgart, dan demam Canicola.

Leptospirosis merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui air (water borne disease). Urine (air kencing) dari individu yang terserang penyakit ini merupakan sumber utama penularan, baik pada manusia maupun pada hewan.

Kemampuan leptospira untuk bergerak dengan cepat dalam air menjadi salah satu faktor penentu utama dapat menginfeksi induk semang (host) yang baru. Hujan deras akan membantu penyebaran penyakit ini, terutama di daerah banjir.

Di Indonesia sendiri, katanya, penularan paling sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir.

Sebab, keadaan banjir menyebabkan adanya perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013