...bahwa ancaman terorisme masih ada dan nyata."
Probolinggo (NTARA News) - Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan penangkapan dua terduga teroris yang dilakukan oleh kepolisian diapresiasi karena telah mampu mencegah adanya tindakan lebih jauh yang dapat merugikan masyarakat.

"Peristiwa tertangkapnya dua teroris oleh polisi beberapa waktu lalu memberikan gambaran bahwa ancaman terorisme masih ada dan nyata," kata Julian kepada Antara di Probolinggo, Sabtu disela-sela mendampingi kunjungan Presiden Yudhoyono.

Ia mengatakan langkah pencegahan dengan menangkap dua terduga teroris tersebut merupakan salah satu prestasi kepolisian yang patut diapresiasi.

"Kita patut mengapresiasi kepolisian karena berhasil menggagalkan rencana aksi mereka," katanya.

Meski demikian Julian menambahkan upaya untuk mencegah aksi kejahatan termasuk terorisme merupakan tugas dari semua lapisan masyarakat.

"Tentu mencegah dan memberantas terorisme tidak saja diserahkan dan merupakan tanggung jawab pihak kepolisian semata namun juga menjadi perhatian dan perlu dukungan serta kerjasama seluruh lapisan masyarakat," papar Julian.

Ia menambahkan,"dengan dukungan dan peran masyarakat diharapkan upaya deradikalisasi terorisme akan lebih optimal."

Sebelumnya, anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua orang terduga teroris berinisial JM alias Asep dan Ovie di Jalan Sudirman menuju Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

"Kedua tersangka teroris ditangkap Kamis (2/5) sekitar pukul 21.30 WIB," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli di Jakarta, Jumat (3/5).

Boy menyebutkan kedua terduga teroris membawa lima buah bom pipa siap ledak saat dilakukan penangkapan anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Tersangka JM alias Asep dan Ovie berangkat dari rumah kontrakan di Jalan Bangka 26, Pela Mampang, Jakarta Selatan.

Kemudian, anggota kepolisian menggeledah rumah kontrakan kedua tersangka teroris, dan menyita barang bukti yang dibungkus plastik hitam. (P008)

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013