... menewaskan seorang kepala suku dan seorang prajurit pemelihara PBB... "
PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB, Senin (6/5), mengutuk sekeras-kerasnya serangan mematikan di daerah sengketa Abyei, di perbatasan Sudan-Sudan Selatan sehingga menewaskan seorang kepala suku dan seorang prajurit pemelihara PBB, dan melukai tiga orang lagi.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, dewan 15-anggota tersebut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dalam serangan itu. 

DK PBB juga kembali menyampaikan dukungan penuhnya buat Pasukan Keamanan Sementara PBB untuk Abyei (UNISFA) dengan mendesak semua pihak di daerah Abyei, yang kaya akan minyak, agar menahan diri sepenuhnya, bekerjasama penuh dengan misi itu, dan menggunakan mekanisme yang teah mereka miliki guna memfasilitasi penyelidikan efektif mengenai kerusuhan.

Kepala Suku Dinka Ngok, DengKuol Deng, dan seorang prajurit pemelihara perdamaian UNISFA dari Ethiopia tewas pada Sabtu (4/5), dalam serangan oleh anggota Suku Misseriya terhadap satu rombongan UNISFA di Abyei, yang membentang di perbatasan antara Sudan dan Sudan Selatan dan diklaim oleh kedua negara.

Suku Dinka Ngok adalah cabang dari Suku Dinka, yang dominan di Sudan Selatan.

Pernyataan tersebut mengatakan Dewan Keamanan PBB menyambut baik pengumuman pemerintah Sudan tentang penyelidikan yang mendesak, transparan, menyeluruh dan adil mengenai peristiwa itu serta janjinya untuk menyeret para pelaku ke pengadilan. 

UNISFA diberi wewenang Dewan Keamanan PBB pada November 2012 mengumpulkan maksimal 4.200 personel militer, 50 personel polisi, dan penduduk sipil yang secukupnya. UNISFA saat ini memiliki 3.077 personel berseragam, termasuk 3.827 prajurit dan 140 pengamat militer.

(C003) 

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013