Kami atas nama Pemprov Jambi mengutuk dan prihatin akan kejadian ini. Apalagi pelakunya diketahui masih berkeliaran,"
Jambi (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Syahrasaddin menyatakan, Pemprov Jambi mengutuk keras pembunuhan tiga orang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Kerinci, Jambi saat akan pulang dari Malaysia.

"Kami atas nama Pemprov Jambi mengutuk dan prihatin akan kejadian ini. Apalagi pelakunya diketahui masih berkeliaran," ujarnya kepada wartawan di Jambi, Selasa.

Terkait kejadian itu, ia mendukung upaya Bupati Kerinci Murasman untuk melaporkan kejadian itu ke Kementrian Tenaga Kerja.

Tidak hanya itu, Pemprov Jambi juga akan berkoordinasi, selain dengan pemerintah pusat juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pendampingan dan bantuan bagi keluarga korban.

"Kami berharap pelakunya segera tertangkap dan diproses secara hukum. Mudah-mudahan kepolisian Indonesia bisa bekerja sama dengan Interpol untuk menangkap pelaku," ujarnya.

Tiga TKI asal Desa Sungai Abu, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci, diduga menjadi korban pembunuhan di Malaysia, saat akan kembali ke Indonesia.

Ketiga korban adalah MD (35), NZ (35), dan SP (20). Satu korban lainnya, yakni SJ (35), istri MD, berhasil selamat, dan menjalani perawatan di rumah sakit umum Mayjen HA Thalib Kota Sungaipenuh, Kerinci.

Berdasarkan informasi, diduga pelaku pembunuhan itu hanya satu orang. Tidak hanya membunuh tiga korbannya, pelaku diketahui juga memperkosa istri SJ yang bahkan sempat disuruh mencium jenazah suaminya.

Peristiwa sadis itu terjadi pada Kamis (2/5) lalu, saat keempat korban hendak pulang ke Indonesia melalui jalur Johor Baru-Tanjung Balai Karimun, menuju Pelabuhan Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi.

Namun, belum sempat menyeberang ke Indonesia, ketiga korban sudah dibunuh di perkebunan sawit, berdekatan dengan bibir pantai, oleh pria tidak dikenal yang akan menyeberangkan korban ke Indonesia, menggunakan kapal pompong.

Tidak hanya diperkosa, SJ sempat dibawa pelaku ke Tanjung Balai Karimun dan disekap di dalam rumah selama satu hari.

Sementara, korban yang tewas, satu orang ditinggalkan di pantai, dan dua korban lainnya diseret ke tengah laut dan ditinggalkan begitu saja.
(KR-BS/E003)

Pewarta: Bangun Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013