... ditahan tidak resmi dan dibunuh di penjara tidak resmi adalah hal biasa... "
Amman, Jordania (ANTARA News) - Setidaknya 82.000 orang telah tewas dan 12.500 lainnya hilang setelah dua tahun perang saudara di Suriah, kata oposisi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Minggu.

Sebagian besar yang tewas dibunuh tentara dan milisi yang setia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dan sebagian besar yang hilang diyakini telah ditahan polisi rahasia pemerintah serta loyalis lain.

"Sebagian besar korban warga sipil tewas oleh rezim. Orang ditahan tidak resmi dan dibunuh di penjara tidak resmi adalah hal biasa, dan kondisi di mana para narapidana ditahan mengerikan," kata Rami Abdulrahman, ketua Observatori.

Observatori, yang didirikan Abdulrahman di Inggris tujuh tahun yang lalu, mengatakan 4.788 anak berada di antara 34.473 warga sipil yang dibunuh. 12.916 pejuang anti-Bashar lainnya juga tewas, bersama dengan 1.924 tentara pembelot, katanya.

Di sisi loyalis, 16.729 tentara dan 12.000 milisi serta informan telah tewas. Laporan itu mengatakan, nasib sekitar 2.500 tentara loyalis yang diyakini ditahan oleh pemberontak tidak diketahui.

"Angka-angka yang kita miliki adalah pembunuhan terdokumentasi" kata Abdulrahman. "Kami memperkirakan jumlah orang yang tewas sejak pemberontakan telah melampaui 120.000," ujarnya.

(H-AK)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013