Rekor tersebut sudah melampaui 400 bagian per juta tanda.
PBB (ANTARA News) - Badan perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Senin (13/5), memperingatkan peningkatan reaksi terkoordinasi diperlukan guna menanggulangi dampak perubahan iklim setelah konsentrasi karbon dioksida di dunia melampaui tingkat tertingginya dalam empat juta tahun.

Christiana Figuerres, Sekretaris Pelaksana Konvensi Kerangka PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC), mengatakan konsentrasi global karbon dioksida yang memerangkap panas di atmosfer berada pada tingkat paling tingginya.

Rekor tersebut sudah melampaui 400 bagian per juta tanda, kata Juru Bicara PBB, Martin Nesirky, kepada wartawan dalam taklimat harian.

Pengukuran baru itu berasal dari Mauna Loa, Gunung Berapi pulau besar di Hawaii yang telah menjadi tempat pemantauan kecenderungan karbon dioksida di seluruh dunia.

Figueres menyerukan "reaksi yang sangat ditingkatkan" guna menghadapi perubahan iklim oleh semua pihak di masyarakat dan mengatakan "kita telah memasuki zona baru yang berbahaya", kata Nesirky, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Dengan selalu kondisi tersebut, semua pemerintah akan bertemua selama dua pekan mulai 3 Juni di Bonn, Jerman, untuk pembicaraan babak berikut perubahan iklim di bawah payung UNFCCC.

Pusat perhatian utama bagi pembicaraan itu akan berupa perundingan untuk mewujudkan kesepakatan baru iklim global dan mendorong tindakan segera yang lebih besar mengenai perubahan iklim, kata Nesirky.

(C003)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013