Jakarta (ANTARA News) - Microsoft Indonesia perlu satu tahun mengkampanyekan akhir dukungan sistem operasi Windows XP dan program Office 2003 ke para penggunanya, terutama segmen usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan besar.

"Windows XP masih dipakai para pengguna UKM dan perusahaan besar karena stabilitas operasinya, bahkan ketika Windows Vista diluncurkan," kata Business Group Lead Windows Marketing & Operation PT Microsoft Indonesia, Lucky Gani, di Jakarta, Selasa.

Microsoft akan benar-benar mengakhiri dukungan keamanan Windows XP pada 8 April 2014 yang semestinya sudah berakhir pada 14 April 2009.

Dalam situs resminya, Microsoft Indonesia menyebut empat dampak yang akan dihadapi para pengguna Windows XP jika tidak beralih ke sistem operasi terbaru, Windows 8.

Empat dampak tersebut yaitu risiko keamanan dari serangan virus, malware, dan spyware; ketiadaan dukungan teknisi Microsoft baik lewat saluran telepon atau dalam jaringan (online); risiko kegagalan sistem (down time); dan ketiadaan software pendukung.

Lucky mengatakan peralihan pengguna Windows XP ke sistem operasi terbaru di segmen UKM dan perusahaan besar membutuhkan waktu lebih lama dibanding segmen konsumen individu yang cenderung telah beralih ke Windows 7.

Microsoft memperkirakan jumlah komputer bersistem operasi Windows XP di Indonesia mencapai lebih dari 11,4 juta unit (atau sekitar 42,65 persen), sedangkan jumlah komputer bersistem operasi Windows 7 mencapai 45,56 persen dari total komputer personal.

"Adopsi Windows 7 lebih bagus karena sistem operasi itu lebih aman dan lebih modern (dari Windows XP)," kata Lucky mengenai WIndows XP yang berusia lebih dari 11 tahun itu.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013