Presiden sebaiknya merefleksikan dan mempertimbangkan rencana pemberian penghargaan World Statesman Award 2013 itu,"
Jakarta (ANTARA News) - Tokoh organisasi keagamaan Benny Susetyo, Pr mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya mempertimbangkan untuk menerima rencana penghargaan negarawan dunia dari Appeal of Conscience Foundation (ACF).

"Presiden sebaiknya merefleksikan dan mempertimbangkan rencana pemberian penghargaan World Statesman Award 2013 itu," kata Sekretaris Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) itu di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan, jika Presiden akhirnya menerima penghargaan tersebut, hal itu harus dijadikan momentum bagi Pemerintah untuk lebih serius lagi dalam menangani berbagai kasus intoleransi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tanah Air.

"Kalau itu diterima tanpa dibarengi dengan perbaikan penanganan kasus kekerasan, maka itu hanya jadi `cibiran` masyarakat internasional bagi Indonesia," lanjutnya.

Sebelumnya, Pakar Etika Politik STF Driyarkara Franz Magnis Suseno, SJ menyampaikan surat protes atas rencana pemberian penghargaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"(Penghargaan) Itu dapat mendiskreditkan klaim ACF sendiri, sebagai institusi yang bertujuan untuk moralitas," kata Romo Franz dalam surat terbuka itu.

Dosen STF Driyarkara itu juga menjelaskan konflik kebebasan berkeyakinan di Indonesia, seperti Ahmadiyah dan Syiah, yang menurut dia Pemerintah tidak melakukan upaya perlindungan terhadap para korban.

Sementara itu, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha meminta semua pihak tidak menafsirkan keliru mengenai rencana pemberian penghargaan tersebut.

"Bila kemudian itu award dari ACF dipersoalkan oleh seseorang atau sekelompok orang di dalam negeri, tentu kami mendengarkan itu dalam konteks kebebasan berbicara dan berpendapat," katanya.

(F013/Z002)

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013