Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Rabu, mengecam keputusan yang membatalkan sekutu dekatnya ikut pemilihan presiden untuk menggantikannya.

Sementara itu mantan presiden Akbar Hashemi Rafsanjani yang juga dicoret namanya dari daftar calon presiden, tidak berkeberatan dengan keputusan itu.

Dewan Pengawal yang dikuasai kelompok konservatif, Selasa, mencoret Esfandiar Rahim Mashaie (orang dekat Ahmadinejad) dan Rafsanjani dari satu daftar delapan kandidat pada pemilu 14 Juni, dan mereka yang dibatalkan tidak memiliki hak untuk mengajukan banding.

"Saya menganggap... Mashaie orang yang beriman, berbudi dan bermanfaat bagi negara, dan mendukungnya berdasarkan kemampuan dan karakteristik ini," kata Ahmadinejad yang dikutip oleh lamannya.

"Tetapi ia menjadi korban ketidak adilan," tambah Ahmadinejad yang berdasarkan konstitusi Iran tidak dapat untuk ikut pemilihan presiden setelah dua kali memangku jabatan itu.

Akan tetapi, manajer kampanye Rafsanjani Eshaq Jahangiri seperti dilaporkan AFP, mengemukakan kepada kantor berita ISNA Rabu bahwa mantan presiden yang moderat itu "tidak akan memprotes menyangkut pembatalan terhadapnya".

"Hashemi selalu di antara pilar-pilar pemerintah dan akan tetap begitu, Insy Allah," tambahnya.

Hanya delapan kandidat disetujui untuk ikut dalam pemilihan presiden -- lima dari konservatif yang dekat dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, penentu keputusan terakhir di republik Islam itu, serta dua dari kelompok moderat dan seorang reformis.

Mahaie, Selasa, mengatakan ia akan berusaha mencabut pembatalan pencalonan terhadapnya.

"Saya menganggap pembatalan saya sebagai tidak adil. Saya akan mengusahakan penyelesaiannya melalui Khamenei," katanya kepada kantor berita Fars. "Insyaallah, itu akan diselesaikan."

(H-RN)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013