Substansi Ruwat-Rawat Borobudur ini adalah spirit untuk bertemu dan berkarya. Agenda ini menciptakan ruang bertemu dengan Candi Borobudur sebagai posisi sentralnya,"
Borobudur, Jateng (ANTARA News) - Pengamat seni dan budaya Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Hari Mulyatno berpendapat kegiatan Ruwat-Rawat Borobudur telah menjadi ruang silaturahim budaya masyarakat lokal di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, secara berkelanjutan.

"Substansi Ruwat-Rawat Borobudur ini adalah spirit untuk bertemu dan berkarya. Agenda ini menciptakan ruang bertemu dengan Candi Borobudur sebagai posisi sentralnya," katanya di sela-sela menghadiri Festival Topeng Ireng dalam rangkaian agenda budaya Ruwar-Rawat Borobudur, di areal parkir Taman Wisata Candi Borobudur di Borobudur, Kamis (23/5) malam.

Agenda budaya berupa Ruwat-Rawat Borobudur 2013, kerja sama antara komunitas Borobudur "Warung Info Jagat Cleguk", Yayasan Soloensis, dan Peguyuban Kepala Desa se-Kecamatan Borobudur, berlangsung sejak awal Mei hingga pertengahan Juni 2013.

Kegiatan itu, antara lain berupa pentas kesenian tradisional, sarasehan dan lokakarya budaya, prosesi budaya di beberapa desa sekitar Candi Borobudur, dan kirab budaya.

Ia mengemukakan pentingnya pertemuan antarbudaya lokal sebagai silaturahim masyarakat berasal dari berbagai desa di kawasan Candi Borobudur dan Kabupaten Magelang pada umumnya.

"Orang menari sendiri di desanya akan jenuh, tetapi kalau menari di tempat lain akan ada kebanggaan. Mereka yang masyarakat lokal juga butuh bertemu sebagai ajang rekreasi," katanya.

Silaturahmi budaya melalui Ruwat-Rawat Borobudur, kata Hari yang juga pengajar Manajemen Seni Pertunjukan, Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta itu, memupuk semangat kebersamaan untuk mengelola dan mengembangkan seni serta budaya pada masa mendatang.

"Ajang belajar tak hanya masalah seni dan budaya, tetapi juga seluruh aspek kehidupan masyarakat. Mereka juga bisa menjaring hubungan antarkomunitas untuk lingkup yang lebih luas," katanya.

Ia mengemukakan silaturahim budaya yang terjalin secara berkelanjutan akan menjadi inspirasi kuat untuk penciptaan karya seni yang berbasis masyarakat lokal pada masa mendatang.

"Rangkaian kegiatan ini menjadi sumber inspirasi seni, sedangkan pelaksanaannya dengan model secara berkelanjutan dan mandiri akan memperkuat jalinan hubungan antarkomunitas lokal," katanya.

Ruwat-Rawat Borobudur telah berlangsung secara rutin di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama 10 tahun terakhir.

(M029/I007)

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013