Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak menuju Swedia untuk memulai lawatan kunjungan kenegaraan dengan pesawat kepresidenan melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin pukul 08.15 WIB.

Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono akan melakukan lawatan ke dua negara, Swedia dan Amerika Serikat, mulai Senin hingga 2 Juni.

Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers, sebelum bertolak menuju Swedia, mengatakan bahwa kunjungan kenegaraan tersebut untuk memenuhi undangan Raja Carl XIV Gustav.

Selain itu, sebagai kunjungan balasan yang telah dilakukan oleh Raja Swedia tersebut dan Perdana Menteri Swedia. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di antara kedua negara.

"Di samping itu, kunjungan balasan Raja dan PM Swedia beberapa saat yug lalu juga kami rancang untuk meningkatkan kerja sama," kata Presiden.

Selama di Swedia, Presiden Yudhoyono akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Swedia, Fredrik Reinfeldt dan Ketua Parlemen Swedia, Per Westerberg.

Sejumlah pembicaraan terkait dengan kerja sama, menurut Presiden, telah disiapkan, di antaranya ekonomi, lingkungan, teknologi, perubahn iklim, kesehatan, dan pendidikan.

Selain itu, juga akan ada penandatanganan, pendidikan, teknologi dan inovasi serta kesehatan.

Seusai kunjungan kenegaraan ke Swedia, Presiden Yudhoyono kemudian bertolak menuju Amerika Serikat.

Kunjungan kerja ke Amerika Serikat adalah untuk menghadiri pertemuan kelima Panel Tingkat Tinggi Agenda Pembangunan Pasca-2015 dan menyampaikan laporan akhir Panel kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Pertemuan kelima panel tingkat tinggi agenda Pembangunan Pasca-2015 itu merupakan pertemuan terakhir setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, Amerika Serikat (September 2012), London, Inggris (November 2012), Monrovia, Liberia (Februari 2013), dan Bali, Indonesia (Maret 2013).

Presiden Yudhoyono mengatakan akan memimpin Pertemuan Ke-5 Panel Tingkat Tinggi itu, dan akan membahas Laporan Akhir Panel serta pengesahan laporan tersebut.

Selanjutnya, Presiden Yudhoyono atas nama Ketua Bersama dan anggota Panel akan menyerahkan laporan tersebut kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Presiden juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk menyampaikan briefing terkait dengan laporan tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB.

Penyampaian Laporan tersebut kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel Tingkat Tinggi yang ditunjuk Sekjen PBB.

Bertepatan dengan keberadaan Presiden Yudhoyono di New York, suatu organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award.

Penghargaan itu diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan beragama, dan hubungan antarperadaban.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013