Kalau perlu jangan mengalami keterbatasan informasi. Tapi malah sekarang kebanjiran informasi. Saking banyaknya informasi, tidak diketahui lagi mana informasi yang baik dan mana yang buruk,"
Manado (ANTARA News) - Dirjen Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Freddy Tulung mengatakan, filter utama di tengah derasnya arus informasi adalah diri sendiri.

"Kalau perlu jangan mengalami keterbatasan informasi. Tapi malah sekarang kebanjiran informasi. Saking banyaknya informasi, tidak diketahui lagi mana informasi yang baik dan mana yang buruk," kata dirjen pada acara "talkshow" menuju era baru penyiaran, di Auditorium Universitas Sam Ratulangi Manado, Selasa.

Dia mengatakan, penetrasi media tertinggi masih dipegang jaringan televisi dengan 95 persen, dan tinggal lima persen yang belum dijangkau, sementara kedua terbesar adalah radio meski agak "stagnan" yaitu 47 persen.

Penetrasi surat kabar menurut dirjen semakin menurun menjadi 25 persen setelah hadirnya internet, sedangkan intenet sebesar 24 persen namun harus diingat bahwa perkembangannya meningkat tajam.

Dia mengatakan, penetrasi yang tidak kalah hebatnya adalah telepon seluler yang mencapai 104 persen, angka ini mengartikan jumlah kepemilikan "handphone" orang Indonesia mencapai 240 juta.

"Pengguna internet di akhir tahun ini telah mencapai 82 juta orang dibandingkan dengan tahun lalu sekitar 62 juta orang. Penggunaannya akan semakin meningkat," katanya.

Dia mengatakan, yang jadi persoalan sekarang ini adalah penetrasi media tidak diimbangi dengan pemahaman dan kedewasaan menyaring informasi.

Akibatnya menurut dirjen, berbagai dampak bermunculan seperti akses internet untuk pornografi, "illegal trafficking", hingga radikalisme dan terorisme.

Khusus akses internet untuk pornografi menurut dia, Indonesia menjadi terbesar di dunia setelah Cina, diperkirakan situs porno yang telah beredar di dunia sebanyak 1,3 miliar situs.

Sebagaimana data kemkominfo, tahun 1997 tercatat sebanyak 22.100 situs porno, tahun 2000 sebanyak 280.000 situs, dan tahun 2008 diperkirakan mencapai lebih dari satu juta situs, dan kemkominfo telah memblokir sebanyak satu juta situs porno pada tahun 2012.(*)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013