Partai Golkar tidak akan meninggalkan kadernya yang terkena musibah. Zulkarnaen adalah bagian dari keluarga besar PG. Masa-masa sulit seperti sekarang harus kita dampingi,"
Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar tak akan meninggalkan terpidana kasus Al Quran, Zulkarnaen Djabar yang telah divonis bersalah dengan ganjaran pidana 15 tahun.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan Zulkarnaen merupakan kader Golkar yang punya loyalitas baik saat susah maupun saat senang.

"Partai Golkar tidak akan meninggalkan kadernya yang terkena musibah. Zulkarnaen adalah bagian dari keluarga besar PG. Masa-masa sulit seperti sekarang harus kita dampingi," kata Nurul di Jakarta, Jumat.

Nurul mengatakan, putusan hakim yang menvonis mantan anggota Komisi VIII DPR RI itu juga dinilai tidak berkeadilan. Sebab, kata dia, ada kasus korupsi yang nilainya melebihi apa yang dituduhkan kepada Zulkarnaen.

"Masih ada waktu untuk banding. Kami berharap ada pertimbangan kemanusiaan. Ada unsur ketidakadilan dalam menjatuhkan masa hukuman dibanding perkara korupsi lain yang sama-sama menyita perhatian masyarakat," kata Nurul yang saat ini sebagai anggota Komisi I DPR RI.

Majelis Hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Zulkarnaen Djabar selama 15 tahun penjara dan putra kandungnya, Dendy Prasetya selama 8 tahun penjara.

Keduanya terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan suap terkait pengurusan anggaran pengadaan IT laboratorium komputer dan pengadaan Al Quran tahun anggaran 2011--2012.

Selain pidana penjara, ayah dan anaknya itu juga diwajibkan membayar denda masing-masing Rp300 juta. Tak hanya itu, keduanya juga diwajibkan membayar uang pengganti masing senilai Rp5,7miliar atau total Rp11,4 miliar. (*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013