Sebaiknya rencana ini dipikirkan secara matang dan diperlukan sebuah studi komprehensif dari aspek oseanografi dan bioekologi laut,"
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Institute (IMI) menilai rencana perusahaan tertentu yang akan mereklamasi empat pulau di Teluk Jakarta akan mengancam ekosistem laut di Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.

"Sebaiknya rencana ini dipikirkan secara matang dan diperlukan sebuah studi komprehensif dari aspek oseanografi dan bioekologi laut," kata Direktur Eksekutif IMI, Y Paonganan kepada wartawan, di Jakarta, Jumat.

Paonganan menekankan agar reklamasi itu tidak hanya dilihat dari kepentingan ekonomi dan bisnis, tapi sangat perlu memperhatikan kondisi lingkungan perairan dan dampaknya secara ekologis dan oseanografis.

"Proses dinamika massa arus laut sangat sensistif terhadap perubahan lingkungan," ujarnya.

Doktor Kelautan lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menguraikan secara ilmu kelautan merekayasa lingkungan laut untuk kepentingan ekonomi dan bisnis harus dilakukan secara cermat dan konprehensif.

"Jangan karena kepentingan 'perut', kita merusak kehidupan lain yang tentu juga memberi peran yang signifikan bagi kehidupan manusia itu sendiri," katanya.

Apalagi laut di Teluk Jakarta saat ini, katanya, sudah tidak bersahabat. Banyak sampah dan limbah yang dibuang.

"Jika pembuatan pulau ini dipaksakan, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kehidupan baik yang di laut maupun di darat," katanya.

Sebelumnya Presiden Direktur Jakarta Propertindo Budi Karya, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, menuturkan bahwa Ancol telah dipercaya Pemprov DKI untuk melakukan proses reklamasi seluas 700--800 ha.

"Akan dibangun empat pulau di sana oleh Ancol. Sementara untuk Jakpro, akan membangun satu buah pulau. Jakpro mereklamasi sendiri, Ancol sendiri," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013