Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan segera mengambil sampel DNA untuk mengidentifikasi pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin ketika puluhan polisi tengah apel pagi.

"Dari tim Mabes Polri hari ini telah memberangkatkan tim ahli DNA untuk segera melakukan pemeriksaan untuk mengambil sampel DNA dari yang bersangkutan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin.

Pengambilan sampel DNA (Deoxyribonucleic acid) tersebut diperlukan untuk mengungkap jati diri atau identitas pelaku pemboman, katanya.

"Saat ini sedang berupaya agar jati diri dari pelaku bom bunuh diri ini diketahui sesegera mungkin. Karena sementara ini kita melihat yang terungkap adalah pelaku tunggalnya. Kita tidak tahu di belakangnya siapa saat ini, jadi mesti tahu dahulu siapa jati diri pelaku bom bunuh diri tersebut," kata Boy.

Setelah diketahui jati diri terduga pelaku bom bunuh diri, diharapkan dapat mengetahui lebih utuh rencana kapan dan dimana pelaku mempersiapkan daripada bom rakitan yang dibawa mereka, serta kendaraan siapa yang digunakan bisa terjawab, katanya.

"Jenazah terduga pelaku bom bunuh diri tersebut pada pukul 13.00 WITA dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Palu," kata Boy.

Keterangan yang dihimpun Antara dari Poso menyebutkan, pelaku masuk ke halaman Polres di Jalan Pulau Sumatera menggunakan sepeda motor beberapa saat sebelum terjadi ledakan.

Petugas di pos penjagaan sempat menghentikan pelaku namun pelaku terus menerobos masuk dan hanya sekitar 20 meter dari pos penjagaan, bom yang dibawa pelaku meledak tepat di depan masjid yang ada di kompleks Mapolres.

"Kondisi jenazah korban hancur dan bagian-bagian tubuhnya menyebar kemana-mana. Hanya pahanya yang masih utuh," kata Sofyan, seorang warga Poso yang sedang berada di lokasi kejadian.

Ledakan bom itu tidak menimbulkan korban lain, namun beberapa bagian gedung Mapolres dan masjid rusak sedang dan ringan.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013