Semarang (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mengemukakan berdasarkan hasil sensus populasi rumah tangga tani mengalami tren penurunan.

Kepala BPS Jawa Tengah Ibram Syahboedin di Semarang, Selasa, mengatakan tren penurunan populasi rumah tangga tani tersebut di antaranya karena potensi bekerja di sektor tani berkurang seiring menyempitnya lahan dan berkurangnya tenaga kerja.

"Mereka yang sebelumnya bekerja di sektor tani beralih ke sektor lain, seperti industri dan perdagangan," katanya.

Ia mengatakan bahwa tren penurunan populasi rumah tangga tani tersebut terlihat pada setiap hasil Sensus Tani dari tahun ke tahun.

Penurunan populasi rumah tangga tani tersebut merupakan perkiraan awal karena untuk hasil Sensus Tani 2013 hingga saat ini masih dalam proses editing kode dan pengolahan data di pemerintah kabupaten dan kota.

Setiap data yang selesai melewati tahapan editing kode, langsung diolah dan tidak menunggu data terkumpul.

"Pengolahan data ditarget dapat selesai pada pertengahan Juli dan bulan Agustus sudah dapat diketahui hasil penghitungan cepat," katanya.



Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013