Miami (ANTARA News) - Ketika LeBron James dan Chris Bosh bergabung dengan Miami Heat pada 2010 yang bersama Dwyane Wade kemudian dijuluki The Big Three, James pernah berjanji, "bukan satu, bukan dua, bukan tiga" juara NBA.

James menunaikan janji itu.  Sejauh ini memang baru satu kali Heat di era James menjuarai NBA.

Tahun pertama trio bintang itu menelan kekalahan dari Dallas Mavericks pada final 2011, namun setahun kemudian atau tahun lalu mereka bangkit menjadi juara setelah menaklukkan Oklahoma City Thunder.

Tahun ini mereka menciptakan rekor menakjubkan di kompetisi reguler dengan 27 kali menang tanpa jeda yang adalah kemenangan terpanjang kedua di NBA.

Kini, setelah membekuk Milwaukee Bucks 4-0, Chicago Bulls 4-1 dan Indiana Pacers 4-3, Heat akan menantang San Antonio Spurs yang amat berpengalaman.

Jika nanti Miami kalah, maka keraguan mengenai keefektifan ramuan Presien Heat Pat Riley yang lebih mengandalkan pemain berpengalaman namun tua, akan menyeruak lagi. Sebaliknya jika menang akan muncul pertanyaan benarkah Heat tengah menjadi salah satu dinasti juara liga sejati.

Para pemain pendukung yang saat ini memperkuat Heat seperti Ray Allen, Shane Battier, Udonis Haslem, dan Mike Miller ada di penghujung karir mereka.

Tim yang sekarang ada sangat diidentikkan dengan James yang adalah empat kali Most Valuable Player.  Di masa lalu Wade dan Udonis Haslem menjadi jantung permainan Heat.

Haslem yang kelahiran Miami dan jebolan Universitas Florida tak masuk tim pada 2002, namun setelah bermain di Prancis, Heat merangkulnya kembali pada 2003.

Tahun yang sama, Miami merekrut pemain asli Chicago, Wade.  Mereka berdua sukses menembus play-off 2004 dan 2005, kemudian menjadi juara NBA pada 2006.

Heat yang dilatih Riley, mengalahkan Dallas di final, berkat kehadiran si raksasa Shaquille O'Neal dan pemain inspirasional Alonzo Mourning yang hingga kini tepat menjadi bagian Heat.

Heat segera masuk jajaran elite NBA namun sulit bertahan. Meski ada Wade, mereka gagal lolos dari babak pertama playoff dalam empat musim setelah mereka juara. Riley yang kini menjadi presiden klub dengan patronnya Erik Spoelstra sebagai pelatih, mengeluarkan gebrakan.

Lalu kedatangan James dan Bosh membuat Heat menjadi waralaba olahraga nomor satu di Florida dan membuat mereka menjadi tim yang tim manapun di NBA ingin mengalahkannya.

Tekad itu terlihat di musim ini. Teriakan-teriakan "Kalahkan Heat" kini kurang lagi berkaitan dengan kecemburuan pada keahlian Riley merekrut pemain, sebaliknya lebih banyak berkaitan dengan fakta bahwa Miami adalah tim yang harus Anda kalahkan jika Anda ingin menang.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013