... delapan WNI di daerah Passau yang terkena dampak banjir... "
London (ANTARA News) - KBRI di Berlin telah mengambil langkah-langkah koordinasi antara Satuan Tugas Perlindungan WNI KBRI di Berlin, KJRI di Frankfurt dan KJRI di Hamburg, terkait dengan musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jerman.

Pejabat Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI di Berlin, Ayodhia Kalake, Jumat, mengatakan, langkah tersebut untuk memantau dan mengecek kondisi WNI di daerah bencana.

Dikatakan dia, dari hasil pemantauan awal memperlihatkan ada delapan WNI di daerah Passau yang terkena dampak banjir, namun masih dalam kondisi baik namun kekurangan air bersih.

KBRI di Berlin telah membentuk tim pemantau dan gawat-darurat, di antaranya Tim 1 yang bertugas di Passau. Mereka tidak bisa menemui para WNI mahasiswa di sana, karena kota itu terendam banjir.  

Namun demikian, tim KBRI di Berlin itu berhasil melakukan kontak melalui telepon dengan mahasiswa Indonesia, dan sejauh pemantauan dalam kondisi baik.

Menurut Kalake, satuan tugas perlindungan WNI itu mengimbau kepada WNI di daerah bencana berhati-hati, memperhatikan petunjuk pemerintah setempat dan membuka komunikasi melalui jejaring sosial dengan KBRI di Berlin.

Dikatakannya KBRI di Berlin juga telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Jerman untuk meminta bantuan pemantauan WNI di daerah bencana dan mengkomunikasikannya dengan KBRI Berlin jika terdapat hal yang perlu dikoordinasikan lebih lanjut.

Pada 6 Juni 2013 KBRI di Berlin menugaskan Tim II Kordinator Fungsi Konsuler dan Atase Imigrasi untuk bertemu dengan mahasiswa Indonesia di Dresden dan memberikan bantuan yang diperlukan berupa makanan kering dan air mineral.

Dari hasil pemantauan KBRI di Berlin, berdasarkan komunikasi dengan mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Passau, kota yang terkena dampak banjir cukup parah, dilaporkan mereka berada dalam kondisi aman dan menyampaikan sudah dua hari ini tidak turun hujan sehingga banjir mulai surut.

Mahasiswa, petugas dan rakyat setempat bergotong royong untuk membersihkan kota.

Sedangkan di Dresden, lewat komunikasi per telepon dengan Mahasiswa Indonesia, diperoleh laporan masih dapat melakukan aktivitas kuliah dengan baik.

Pemerintah Dresden melakukan langkah-langkah untuk membendung banjir di sekitar Altstadt, dimana banyak warga Indonesia tinggal.

(zg)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013